Duterte mengatakan dia terkejut dengan banyaknya orang Filipina yang belum divaksinasi.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Meningkat pada Pekan Pertama Tahun 2022, Satgas Beberkan Penyebabnya

Baca juga: 6.200 Orang Tewas dalam Kebijakan Anti-Narkoba di Filipina, Presiden Duterte Menolak Minta Maaf

"Jika Anda tidak mendapatkan suntikan, Anda menempatkan semua orang dalam bahaya," katanya.

Duterte sebelumnya mengancam akan menangkap mereka yang melanggar tindakan penguncian (lockdown) negara, dan memperingatkan mereka yang menolak untuk divaksinasi bahwa mereka akan masuk penjara di tengah varian Delta tahun lalu.

Pemerintah melonggarkan lockdown pada Oktober tahun lalu, setelah kasus akibat varian Delta memuncak, untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul.

Kasus baru berkurang menjadi beberapa ratus per hari sebelum Natal, tetapi meningkat lagi ketika orang-orang berkumpul untuk liburan.

Tambahan kasus sebesar 40 persen di negara itu pada hari Jumat, disebut jauh di atas ambang batas 5 persen kepositifan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pejabat kesehatan dan pakar independen telah memperingatkan bahwa infeksi diproyeksikan meningkat lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang dan akan mencapai puncaknya pada akhir bulan.

Sementara itu, pakar kesehatan mengatakan lonjakan kasus baru di Filipina disebabkan oleh varian Omicron yang sangat menular.

Di bawah pembatasan baru yang lebih ketat, yang berlaku hingga pertengahan Januari, penduduk yang tidak divaksinasi harus tinggal di rumah kecuali untuk membeli kebutuhan pokok atau berolahraga.

Restoran, taman, gereja, dan salon kecantikan akan beroperasi pada kapasitas yang lebih rendah, sementara kelas tatap muka dan olahraga kontak ditangguhkan.

Baca juga artikel lain terkait Virus Corona

(Tribunnews.com/Rica Agustina)