Kelakuan Selebgram Kanada Pesta Sambil Merokok di Pesawat Membuat PM Geram, Justin Trudeau: Idiot!
Aksi sejumlah selebgram atau influencer berpesta sambil merokok dan mabuk di pesawat sewaan dari Kanada ke Meksiko membuat geram PM Kanada.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Aksi sejumlah selebgram atau influencer berpesta sambil merokok dan mabuk di pesawat sewaan dari Kanada ke Meksiko membuat geram Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau
Dilansir NDTV, para influencer itu berkerumun di dalam pesawat tanpa mengenakan masker sama sekali.
Video yang viral membuat marah warganet karena terjadi di tengah peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron.
Setelah cuplikan pesta itu viral, maskapai penerbangan menolak untuk menerbangkan rombongan selebgram kembali dari Cancun, Meksiko.
Bahkan kejadian viral ini turut menyita perhatian langsung dari Perdana Menteri Kanada.
Baca juga: Industri Farmasi Kanada Kembangkan Alat Pencegah Covid-19 Lewat Hidung
Baca juga: Kanada Beri Kompensasi 40 Miliar Dolar Bagi Keluarga Penduduk Asli
PM Trudeau dengan blak-blakan menyebut para selebgram tersebut "idiot" dalam konferensi pers pada Rabu (5/1/2022).
Pesta di atas pesawat itu digelar oleh James Awad, pendiri 111 Private Club, yang menerbangkan kelompok tersebut ke Meksiko pada 30 Desember dengan penerbangan carteran dari Sunwing Airlines.
Setelah rekaman para influencer berpesta di dalam pesawat mendapat reaksi keras dari publik, Sunwing membatalkan penerbangan pulang mereka pada 5 Januari, menurut Daily Mail.
Air Transat dan Air Canada juga menolak untuk menerbangkan mereka kembali dengan alasan keamanan.
Dalam video yang beredar di media sosial, botol vodka nampak dibagikan ke para peserta pesta.
Di foto lainnya, seorang wanita nampak sedang merokok di dalam pesawat.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mencap para selebgram itu "idiot" dan jadi "tamparan di wajah" di saat semua orang mengikuti prokes Covid-19.
"Seperti semua orang Kanada yang telah melihat video itu, saya sangat frustrasi," kata Trudeau.
"Kami tahu betapa kerasnya orang telah bekerja untuk menjaga diri mereka tetap aman, membatasi pertemuan keluarga mereka pada waktu Natal, memakai masker, mendapatkan vaksinasi, melakukan semua hal yang benar."
"Merupakan tamparan di wajah melihat orang-orang menempatkan diri mereka sendiri, menempatkan sesama warga negara mereka, menempatkan pekerja penerbangan dalam risiko dengan menjadi sama sekali tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Menurut The Guardian, Air Canada mengeluarkan pernyataan pada Rabu bahwa "sejauh kami dapat mengidentifikasi penumpang yang merupakan bagian dari grup (pesta), Air Canada menolak mereka untuk memastikan keselamatan penumpang lain dan awaknya."
Air Transat, sementara itu, mengkonfirmasi di Twitter bahwa mereka telah menolak naik ke "penumpang yang mengganggu".
BBC melaporkan, rombongan influencer itu terdiri dari 130 orang.
Menteri Kesehatan Kanada Jean-Yves Duclos mengatakan, 27 orang yang telah kembali sudah dites Covid-19.
Aparat kepolisian juga tengah menyelidiki para anggota rombongan tersebut.
Baca juga: PM Kanada: Negara Barat Harus Punya Front Persatuan Melawan China
Baca juga: Penyakit Saraf Penyebab Penurunan Kognitif yang Cepat Dilaporkan Menyebar di Kanada
Lembaga Transportasi Kanada juga sedang menyelidiki kelompok ini.
Para influencer yang terbukti melanggar aturan terancam denda hingga Rp56,4 juta per-pelanggaran.
Kanada memiliki total 2,4 juta kasus Covid-19 terhitung sejak awal wabah.
Ada 30.668 total kematian yang telah dikonfirmasi dan 2 juta lebih pasien yang sembuh.
Dari angka kasusnya, negara di Amerika Utara ini ada di urutan ke-23 secara global.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)