Kim Jong Un Hadiri Uji Coba Rudal Hipersonik, Minta Peningkatan Kekuatan Militer Korea Utara
Kim Jong Un menghadiri uji coba rudal hipersonik kedua dalam satu minggu dan meminta peningkatan kekuatan militer Korea Utara
Editor: hasanah samhudi
"Kehadirannya di sini mengisyaratkan perhatian khusus pada program ini," kata Ankit Panda, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS, dalam unggahannya di Twitter.
Baca juga: Rusia Klaim Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik Zirkon Lagi, Mampu Hindari Pertahanan Udara Musuh
Baca juga: Rudal Israel Hantam Area Peti Kemas Pelabuhan Latakia, Fasilitas Vital Bagi Suriah
Tidak seperti beberapa tes baru-baru ini, surat kabar partai yang berkuasa Rodong Sinmun menerbitkan foto-foto Kim yang menghadiri peluncuran di halaman depannya.
"Kim mungkin secara tidak resmi menghadiri tes lain, kehadirannya ini dan laporannya di halaman depan Rodong Sinmun adalah penting," kata Chad O'Carroll, kepala eksekutif Grup Risiko Korea, yang memantau Korea Utara.
"Itu berarti Kim tidak khawatir terkait secara pribadi (dengan) tes teknologi baru yang besar. Dan tidak peduli bagaimana AS melihat ini,” katanya.
Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang semua uji coba rudal balistik dan nuklir Korea Utara dan telah menjatuhkan sanksi atas program tersebut.
Pembicaraan yang bertujuan membujuk Korea Utara untuk menyerah atau membatasi persenjataan senjata nuklir dan misilnya telah terhenti.
Baca juga: Ujicoba Rudal Korut Siagakan Korsel dan Jepang
Baca juga: Latihan Militer Gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan Dikecam Korut
Pyongyang mengatakan pihaknya terbuka untuk diplomasi tetapi hanya jika Amerika Serikat dan sekutunya menghentikan kebijakan bermusuhan, seperti sanksi atau latihan militer.
Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland menyebut peluncuran itu berbahaya dan tidak stabil.
"Ini jelas membawa kita ke arah yang salah," katanya pada briefing reguler di Washington pada hari Selasa.
"Seperti yang Anda ketahui, pemerintahan Amerika Serikat saat ini terbuka untuk berdialog dengan Korea Utara, bahwa kami terbuka untuk berbicara tentang Covid dan dukungan kemanusiaan, dan sebaliknya mereka menembakkan rudal,” katanya.
Uni Eropa pada hari Selasa mengutuk peluncuran rudal terbaru Korea Utara sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan meminta Pyongyang untuk melanjutkan diplomasi. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.