Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kim Jong Un Hadiri Uji Coba Rudal Hipersonik, Minta Peningkatan Kekuatan Militer Korea Utara

Kim Jong Un menghadiri uji coba rudal hipersonik kedua dalam satu minggu dan meminta peningkatan kekuatan militer Korea Utara

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Kim Jong Un Hadiri Uji Coba Rudal Hipersonik, Minta Peningkatan Kekuatan Militer Korea Utara
STR / KCNA MELALUI KNS / AFP
Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, Selasa (12/1/2022) merilis foto pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kanan) berbicara dengan pejabat militer selama pengamatan terhadap apa yang dikatakan media pemerintah sebagai uji coba rudal hipersonik pada Selasa (11/1/2022). 

"Kehadirannya di sini mengisyaratkan perhatian khusus pada program ini," kata Ankit Panda, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS, dalam unggahannya di Twitter.

Baca juga: Rusia Klaim Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik Zirkon Lagi, Mampu Hindari Pertahanan Udara Musuh

Baca juga: Rudal Israel Hantam Area Peti Kemas Pelabuhan Latakia, Fasilitas Vital Bagi Suriah

Tidak seperti beberapa tes baru-baru ini, surat kabar partai yang berkuasa Rodong Sinmun menerbitkan foto-foto Kim yang menghadiri peluncuran di halaman depannya.

"Kim mungkin secara tidak resmi menghadiri tes lain, kehadirannya ini dan laporannya di halaman depan Rodong Sinmun adalah penting," kata Chad O'Carroll, kepala eksekutif Grup Risiko Korea, yang memantau Korea Utara.

"Itu berarti Kim tidak khawatir terkait secara pribadi (dengan) tes teknologi baru yang besar. Dan tidak peduli bagaimana AS melihat ini,” katanya.

Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang semua uji coba rudal balistik dan nuklir Korea Utara dan telah menjatuhkan sanksi atas program tersebut.

Pembicaraan yang bertujuan membujuk Korea Utara untuk menyerah atau membatasi persenjataan senjata nuklir dan misilnya telah terhenti.

Baca juga: Ujicoba Rudal Korut Siagakan Korsel dan Jepang

Baca juga: Latihan Militer Gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan Dikecam Korut

Pyongyang mengatakan pihaknya terbuka untuk diplomasi tetapi hanya jika Amerika Serikat dan sekutunya menghentikan kebijakan bermusuhan, seperti sanksi atau latihan militer.

Berita Rekomendasi

Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland menyebut peluncuran itu berbahaya dan tidak stabil.

"Ini jelas membawa kita ke arah yang salah," katanya pada briefing reguler di Washington pada hari Selasa.

"Seperti yang Anda ketahui, pemerintahan Amerika Serikat saat ini terbuka untuk berdialog dengan Korea Utara, bahwa kami terbuka untuk berbicara tentang Covid dan dukungan kemanusiaan, dan sebaliknya mereka menembakkan rudal,” katanya.

Uni Eropa pada hari Selasa mengutuk peluncuran rudal terbaru Korea Utara sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan meminta Pyongyang untuk melanjutkan diplomasi. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas