Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis Ekonomi Afghanistan Kian Parah, Taliban Bayar Ribuan Pegawai dengan Gandum

Krisis keuangan Afghanistan kian parah. Taliban gunakan gandum yang disumbangkan untuk membayar puluhan ribu pekerja sektor publik.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Krisis Ekonomi Afghanistan Kian Parah, Taliban Bayar Ribuan Pegawai dengan Gandum
Ahmad SAHEL ARMAN / AFP
Seorang anggota Taliban berdiri di sebelah penjaja makanan burung Afghanistan yang menjual pakan burung di area pasar di Kabul pada 3 Desember 2021. - Taliban bayar pegawai dengan gandum, bukan uang. 

TRIBUNNEWS.COM - Krisis keuangan yang melanda Afghanistan memaksan ribuan pegawai dibayar dengan gandum, bukan uang.

Taliban mengatakan sedang memperluas program "makanan untuk bekerja", di mana gandum yang disumbangkan digunakan untuk membayar puluhan ribu pekerja sektor publik.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah meminta bantuan kemanusiaan sebesar $4,4 miliar untuk Afghanistan, seperti dilansir dari BBC.




PBB mengatakan dana itu dibutuhkan tahun ini karena lebih dari separuh penduduk Afghanistan membutuhkannya.

Baca juga: Buron Sejak 2014, Pemimpin Senior Taliban Pakistan Tewas Ditembak di Afghanistan

Baca juga: Taliban Sebut Manekin Langgar Hukum Islam, Pemilik Toko Diperintahkan Potong Kepala Patung

Krisis ekonomi dan kemanusiaan Afghanistan semakin dalam sejak Taliban mengambil alih kendali pada Agustus 2021, lalu.

Pengumuman terbaru Taliban menyoroti krisis keuangan yang melanda negara itu.

Ini juga dapat menimbulkan pertanyaan di antara para penyumbang tentang Taliban yang menggunakan bantuan kemanusiaan untuk mendanai pemerintah mereka.

BERITA TERKAIT

Bahkan itu terjadi ketika aturan ketat tetap berlaku atas uang yang masuk ke Afghanistan.

Namun, beberapa bantuan kemanusiaan terus berlanjut setelah pengambilalihan Taliban karena pemerintah asing berusaha mencegah jutaan orang kelaparan.

Namun, bantuan itu dimaksudkan untuk melewati pemerintah Afghanistan dan sebagian besar didistribusikan oleh organisasi internasional.

Sekarang, gandum yang sebagian besar disumbangkan oleh India kepada pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS) sebelumnya digunakan oleh Taliban untuk membayar sekitar 40.000 pekerja 10kg gandum per hari, kata pejabat pertanian negara itu.

Pejabat pertanian Afghanistan mengatakan, gandum yang sebagian besar digunakan untuk membayar pekerja di ibu kota Kabul, akan diperluas ke seluruh negeri.

Menurut Fazel Bari Fazli, wakil menteri administrasi dan keuangan di Kementerian Pertanian Afghanistan, Taliban telah menerima pengiriman 18 ton gandum dari Pakistan dengan janji 37 ton lagi dan sedang dalam pembicaraan dengan India lebih dari 55 ton.

Dia tidak mengatakan berapa banyak gandum yang baru disumbangkan dapat digunakan untuk membayar pekerja dan berapa banyak yang akan didistribusikan sebagai bantuan kemanusiaan.

Seorang pengungsi domestik Afghanistan berpakaian burqa menggendong seorang anak di kamp pengungsi Saray Shamali di Kabul pada Selasa (2/11/2021). Taliban melarang penggunaan semua mata uang asing di Afghanistan, sementara perekonomian di ambang kehancuran.
Seorang pengungsi domestik Afghanistan berpakaian burqa menggendong seorang anak di kamp pengungsi Saray Shamali di Kabul pada Selasa (2/11/2021). Taliban melarang penggunaan semua mata uang asing di Afghanistan, sementara perekonomian di ambang kehancuran. (AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas