Setelah 7 Bulan Dilarang, Twitter Akhirnya Dapat Diakses Lagi di Nigeria
Pemerintah Nigeria mencabut larangan akses terhadap media sosial Twitter setelah tujuh bulan diblokir dari negara itu.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Nigeria mencabut larangan akses terhadap media sosial Twitter, Rabu (12/1/2022).
Untuk diketahui, akses Twitter telah diblokir di Nigeria selama tujuh bulan lamanya.
Keputusan pencabutan pemblokiran dibuat setelah Twitter setuju untuk memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Nigeria.
Persyaratan tersebut termasuk mengelola publikasi terlarang sesuai hukum Nigeria dan menangani masalah operasi dan pajak, seperti dilaporkan CNN.
Juni lalu, pemerintah Nigeria menangguhkan operasi Twitter di negara itu, menuduh raksasa media sosial Amerika itu mengizinkan platformnya digunakan untuk kegiatan yang mampu merusak keberadaan perusahaan Nigeria.
Baca juga: 300 Bandit Bersenjata Serang Sejumlah Desa di Nigeria, 30 Orang Tewas
Baca juga: Cuitan Elon Musk di Twitter, Harga Paket Fitur Full Self Driving Tesla Naik Harga Jadi 12.000 Dolar
Larangan itu diumumkan hanya dua hari setelah Twitter menghapus tweet oleh Presiden Muhammadu Buhari yang secara luas dianggap ofensif.
Dalam tweet tersebut, Buhari mengancam warga di wilayah tenggara menyusul serangan terhadap properti publik.
"Realitas global baru adalah bahwa platform digital dan operatornya memiliki pengaruh besar atas tatanan masyarakat kita, interaksi sosial, dan pilihan ekonomi."
"Platform ini dapat digunakan sebagai alat atau senjata," kata pemerintah dalam pernyataan hari Rabu.
"Oleh karena itu, tindakan kami adalah upaya yang disengaja untuk mengkalibrasi ulang hubungan kami dengan Twitter untuk mencapai manfaat bersama yang maksimal bagi bangsa kami tanpa membahayakan kepentingan perusahaan yang dibenarkan. Keterlibatan kami sangat terhormat, ramah, dan sukses," imbuhnya.
Pemerintah menambahkan keputusannya untuk mencabut penangguhan membuka babak baru dalam diplomasi digital global dan menetapkan pola operasional baru bagi Twitter untuk kembali lebih kuat demi kepentingan rakyat Nigeria.
Mengutip BBC, langkah tahun lalu oleh pemerintah Nigeria memicu kecaman internasional atas kebebasan berbicara.
Keputusan perusahaan media sosial untuk mendaftarkan diri di negara itu menunjukkan komitmennya pada Nigeria, kata badan pengembangan teknologi informasi negara itu.
Baca juga: Kepala Suku di Afrika Selatan Ditangkap Polisi karena Tanam Ganja di Halaman Presiden, Sudah 3 Tahun
Baca juga: Thailand Deteksi Kasus Demam Babi Afrika, Ditemukan di Rumah Pemotongan Hewan
Sementara itu, Twitter belum mengomentari keputusan Nigeria untuk mencabut larangan tersebut.
Pemerintah telah memerintahkan penyedia internet untuk memblokir Twitter, menuduhnya digunakan untuk merusak keberadaan perusahaan Nigeria melalui penyebaran berita palsu yang berpotensi memiliki konsekuensi kekerasan.
Itu terjadi setelah Twitter menghapus unggahan Presiden Buhari yang merujuk pada Perang Saudara Nigeria 1967-1970 dan untuk memperlakukan "mereka yang berperilaku buruk hari ini" dalam "bahasa yang akan mereka pahami".
Twitter populer di kalangan banyak orang Nigeria dan platform tersebut telah digunakan sebagai alat mobilisasi.
(Tribunnews.com/Yurika)