Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Omicron Melonjak di Dunia, WHO Tambah Dua Obat Baru Dalam Rekomendasi Perawatan Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menambah dua obat ke dalam pedoman perawatan yang direkomendasikan bagi Covid-19

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Omicron Melonjak di Dunia, WHO Tambah Dua Obat Baru Dalam Rekomendasi Perawatan Covid-19
AFP/PUNIT PARANJPE
INDIA - Seorang petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung mengambil swab hidung seorang penumpang selama pemeriksaan virus corona Covid-19 setelah tiba di peron kereta api jarak jauh, di Mumbai. Kamis (6/1/2022). Sejak WHO menetapkan pada tanggal 26 November 2021, Adanya varian B.1.1.529 (SARS-CoV-2) sebagai varian yang menjadi perhatian, bernama OMICRON, Dunia kembali menghadapi Pandemi. (Punit PARANJPE/AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan dua obat lagi ke daftar pedomannya bagi perawatan yang direkomendasikan untuk Covid-19.

Penambahan obat ini dilakukan saat varian Omicron yang lebih menular dari virus corona memicu lonjakan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia.

Panel ahli internasional WHO mengatakan dalam pedoman yang diterbitkan oleh Jurnal Medis Inggris.

Dilansir dari Al Jazeera, panel menyebutkan bahwa obat Baricitinib sangat dianjurkan untuk pasien dengan Covid-19 yang parah atau kritis, dalam kombinasi dengan kortikosteroid. Obat ini biasa digunakan untuk rheumatoid arthritis.

Panel tersebut mengatakan, obat ini mengurangi kebutuhan akan ventilasi.

Baca juga: WHO: Omicron Memang Kurang Parah dari Delta, Tapi Tetap Bahaya untuk yang Tidak Divaksinasi

Baca juga: WHO: Lebih dari 50 Persen Orang Eropa Akan Terinfeksi Omicron Dua Bulan Mendatang

Obat ini terbukti meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup tanpa tanda-tanda peningkatan reaksi yang merugikan.

Panel juga memberikan rekomendasi bersyarat untuk sotrovimab, pengobatan antibodi monoklonal eksperimental, bagi mereka yang mengidap Covid-19 yang tidak parah tetapi dengan risiko masuk rumah sakit yang sangat tinggi.

Berita Rekomendasi

Disebutkan, antibodi monoklonal adalah senyawa yang dibuat di laboratorium yang meniru mekanisme pertahanan alami tubuh.

Rekomendasi pengobatan baru ini dikeluarkan ketika pandemi semakin cepat di seluruh dunia.

Lebih dari 15 juta kasus baru Covid-19 dilaporkan ke WHO dalam seminggu terakhir, dan yang terbanyak dalam satu minggu.

Baca juga: WHO Sebut Pandemi Tidak Akan Selesai Jika Terus Terjadi Ketimpangan Vaksin Covid-19 Antarnegara

Baca juga: Omicron Serang Saluran Pernapasan Atas, Ahli Sarankan Jaga Jarak 2 Meter dan Cuci Hidung

Hal ini karena didorong oleh varian Omicron, yang menggantikan varian Delta di hampir seluruh dunia.

Rekomendasi tersebut didasarkan pada bukti baru dari tujuh uji coba yang melibatkan lebih dari 4.000 pasien dengan kasus Covid-19 yang tidak parah, parah, dan kritis.

“Panduan menambah rekomendasi sebelumnya untuk penggunaan penghambat reseptor interleukin-6 dan kortikosteroid sistemik untuk pasien dengan Covid-19 yang parah atau kritis; rekomendasi bersyarat untuk penggunaan casirivimab-imdevimab (pengobatan antibodi monoklonal lain) pada pasien tertentu; dan menentang penggunaan plasma konvalesen, ivermectin dan hydroxychloroquine pada pasien Covid-19 terlepas dari tingkat keparahan penyakitnya,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Organisasi kemanusiaan Prancis, Médecins Sans Frontières (MSF) ,menyambut baik rekomendasi baru tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas