PM Inggris Boris Johnson Diduga Gelar Pesta Miras hingga Ultah saat Lockdown Covid-19
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berada dalam tekanan setelah kantornya mengakui pesta ultah di Downing Street pada 2020 lalu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
Johnson Diminta Mengundurkan Diri
Buntut dari skandal ini, PM Jonson diminta mengundurkan diri dari partai oleh sejumlah anggota parlemen Partai Konservatif.
Namun para menteri mendesak untuk menunggu hasil penyelidikan.
Banyak Tories (parpol Inggris) menunggu laporan investigasi soal pelanggaran yang dilakukan PM sebelum melayangkan surat tidak percaya.
PM Johnson telah berjanji untuk membuat pernyataan di Commons setelah laporan tersebut dipublikasikan.
Menurut laporan The Guardian pada Senin (24/1/2022), ada 15 dugaan pesta yang digelar di Downing Street.
Baca juga: Inggris Akan Mulai Uji Pil Covid-19 Merck untuk Pasien yang Dirawat di Rumah Sakit
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Terancam Dilengserkan Partai Sendiri
Pemerintahan Perdana Meteri Boris Johnson telah dinodai serangkaian kontroversi.
Tidak hanya soal pesta, tapi juga renovasi mahal apartemennya di Downing Street, dan tuduhan korupsi kementerian di bawah pengawasannya.
Johnson juga menghadapi tuduhan baru tentang Islamofobia di dalam partainya.
Itu terjadi setelah Nusrat Ghani, menteri transportasi junior dipecat pada Februari 2020 karena memeluk agama Islam.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.