Pria di AS Dihapus dari Daftar Transplantasi Jantung karena Tidak Mau Divaksin Covid-19
Sebuah rumah sakit di Boston, AS menolak seorang pasien yang membutuhkan transplantasi jantung karena menolak divaksin Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Namun pihak keluarganya belum memutuskan bagaimana nasib transplantasi jantungnya.
Ferguson bukan pasien pertama yang dihapus dari daftar calon penerima transplantasi organ karena status vaksinasi.
Sebelumnya, seorang pria yang membutuhkan transplantasi ginjal juga ditolak pihak RS karena tidak mau divaksin.
Dia adalah Shamgar Connors (42), pasien di Rumah Sakit Universitas Virginia.
Connors mengaku semua anggota keluarganya telah terinfeksi Covid-19, sehingga ia merasa tidak membutuhkan vaksin.
"Saya lebih baik mati karena gagal ginjal," kata Connors kepada Dr. Karen Warburton.
Baca juga: Jumlah Korban Dugaan Penyuntikan Vaksin Kosong di Medan Jadi 2 Orang
Baca juga: Pfizer Mulai Uji Klinis Vaksin untuk Omicron, Targetkan Siap pada Maret 2022
Hal yang sama dilakukan wanita di Colorado yang menolak mendapatkan vaksin karena alasan agama.
Ia menilai vaksin mengandung garis sel janin.
Buntutnya, Leilani Lutali ditolak dari daftar transplantasi ginjal.
"Sebagai seorang Kristen, saya tidak dapat mendukung apa pun yang berkaitan dengan aborsi bayi, dan kesucian hidup bagi saya sangat berharga," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)