4 Negara Dukung Gencatan Senjata Rusia dan Ukraina, Rusia akan Hadiri Pertemuan Diplomatik di Berlin
4 negara dukung gencatan senjata Rusia dan Ukraina. Putin ingin NATO hentikan kegiatan militer di Eropa Timur, kemungkinan hadiri pertemuan di Berlin.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan Rusia akan menghadiri pertemuan diplomatik di Berlin.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah menolak permintaan Rusia untuk melarang Ukraina bergabung dengan NATO, di tengah desas desus penyerangan Rusia terhadap Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memberi tanggapan resmi kepada Rusia atas tuntutannya untuk menyelesaikan krisis Ukraina.
Blinken tidak memberikan konsesi, tetapi mengatakan bahwa ia menawarkan Rusia "jalan diplomatik yang serius ke depan, maka harus Rusia memilihnya".
Menurut keterangan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Presiden Vladimir Putin sekarang akan menilai tanggapan Blinken.
Sementara dokumen (yang disampaikan oleh AS dalam koordinasi dengan aliansi militer NATO) tidak membahas "perhatian utama" Rusia tentang perluasan aliansi.
Sementara itu juru bicara presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia tidak akan terburu-buru melakukan penilaian, dengan mengatakan mereka membutuhkan waktu untuk menganalisis tanggapan tersebut.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Sepakat Gencatan Senjata Permanen Harus Dipatuhi Tanpa Syarat
Klaim dari Vladimir Putin
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengklaim kekuatan Barat menggunakan aliansi untuk mengepung Rusia, dan dia ingin NATO menghentikan kegiatan militernya di Eropa timur.
Putin telah lama berargumen, AS melanggar jaminan yang dibuat pada tahun 1990 bahwa NATO tidak akan memperluas ke timur.
Namun, NATO menolak klaim Rusia dan mengatakan hanya sejumlah kecil negara anggotanya yang berbatasan dengan Rusia, dan itu adalah aliansi pertahanan.
Topik yang disorot Rusia adalah permintaan NATO untuk mengesampingkan kemungkinan Ukraina dan lainnya bergabung dengan NATO.
Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah mengumpulkan sejumlah besar pasukan di perbatasan Ukraina.
Pasukan Rusia tersebut dilihat oleh negara-negara Barat sebagai persiapan untuk kemungkinan invasi, namun Rusia menyangkalnya.