Seorang instruktur militer mengajar warga sipil memegang replika kayu senapan Kalashnikov, selama sesi pelatihan di sebuah pabrik terbengkalai di ibukota Ukraina, Kyiv pada 30 Januari 2022. - Saat kekhawatiran tumbuh akan potensi invasi oleh pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina, di dalam kerangka pelatihan ada kelas tentang taktik, paramedis, pelatihan tentang rintangan. Pelatihan dilakukan oleh instruktur dengan pengalaman tempur, anggota inisiatif publik "Total Resistance". (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Ketegangan yang semakin tinggi di perbatasan dengan Rusia, membuat sejumlah warga sipil Ukraina dengan sukarela melakukan latihan militer.
Pelatihan militer mulai banyak bermunculan di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev dengan niat meningkatkan kesadaran kemungkinan invasi oleh Rusia.
Warga sipil yang menjadi relawan dilatih oleh Pasukan Pertahanan Teritorial negara yang baru dibentuk tahun lalu.
Dengan persediaan peralatan militer yang terbatas, rekrutan baru dan warga sipil berlatih dasar-dasar peperangan dengan senjata buatan, seperti replika senjata AK-47 Rusia.
Peserta latihan melakukan simulasi peperangan seperti bersembunyi di dalam bangunan yang ditempati musuh, memasuki ruangan, dan berlutut untuk menembak. Selain itu mereka juga dilatih memegang, membidik, dan bergerak dengan senjata.