Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ilmuwan Jerman akan Membiakkan Babi yang 'Dimodifikasi' untuk Transplantasi Jantung Manusia

Ilmuwan Jerman akan membiakkan babi yang dimodifikasi secara genetik untuk transplantasi jantung manusia.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Ilmuwan Jerman akan Membiakkan Babi yang 'Dimodifikasi' untuk Transplantasi Jantung Manusia
bbc.com/FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MARYLAND
Operasi tranplantasi jantung babi yang dilakukan di Baltimore, Maryland, memakan waktu lebih dari tujuh jam untuk diselesaikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Ilmuwan Jerman berencana mengkloning dan kemudian membiakkan babi yang dimodifikasi secara genetik tahun ini untuk menjadi donor jantung bagi manusia.

Eckhard Wolf, seorang ilmuwan di Universitas Ludwig-Maximilians (LMU) di Munich, mengatakan timnya bertujuan untuk memiliki babi spesies baru.

Spesies baru yang merupakan modifikasi dari keturunan babi Pulau Auckland itu akan dijadikan percobaan transplantasi pada tahun 2025.

Bulan lalu, dalam operasi pertama dari jenisnya, sebuah tim di University of Maryland Medicine mentransplantasikan jantung dari seekor babi dengan sepuluh modifikasi ke seorang pria yang sakit parah.

Dokternya mengatakan dia merespons dengan baik meskipun risiko infeksi, penolakan organ atau tekanan darah tinggi tetap ada.

Baca juga: Transplantasi Jantung Babi ke Manusia Pertama Di Dunia Diduga Dipompa Pakai Kokain Ini Penjelasannya

"Konsep kami adalah untuk melanjutkan dengan model yang lebih sederhana, yaitu dengan lima modifikasi genetik," kata Wolf seperti dikutip Channel News Asia.

Wolf, yang telah meneliti transplantasi hewan ke manusia (xenotransplantasi) selama 20 tahun, mengatakan timnya akan menggunakan teknologi kloning yang masih tidak efisien untuk menghasilkan hanya "the founder animals", di mana generasi yang identik secara genetik di masa depan akan dibiakkan.

Berita Rekomendasi

Generasi pertama seperti itu harus lahir tahun ini, dan jantung mereka akan diuji pada babun sebelum tim meminta persetujuan untuk uji klinis manusia dalam waktu dua atau tiga tahun, kata Wolf.

Untuk diketahui, penelitian Wolf telah memicu perdebatan sengit di negara dengan salah satu tingkat sumbangan organ terendah di Eropa dan gerakan hak-hak hewan.

Transplantasi digunakan untuk orang yang didiagnosis dengan kegagalan organ yang tidak memiliki pilihan pengobatan lain.

Baca juga: Tidak Mau Divaksin, Pria di AS Dihapus dari Daftar Tunggu Transplantasi Jantung

Adapun daftar tunggu transplantasi di Jerman berjumlah sekitar 8.500 orang pada akhir tahun 2021, menurut data dari Yayasan Transplantasi Organ negara itu.

Pendukung Wolf mengatakan donor hewan dapat membantu mempersingkat daftar itu.

Akan tetapi, penentangnya mengatakan teknologi itu melanggar hak-hak hewan, secara efektif merendahkan babi ke status pabrik organ sementara monyet yang digunakan dalam eksperimen transplantasi mati kesakitan.

Pada Februari 2019, sebuah petisi oleh kelompok penekan Jerman Doctors Against Animal Experiments menuntut larangan penelitian xenotransplantasi.

Kelompok itu berhasil mengumpulkan lebih dari 57.000 tanda tangan.

Baca juga: Pria di AS Jadi Pasien Pertama yang Jalani Transplantasi Jantung dengan Menggunakan Jantung Babi

Kristina Berchtold, juru bicara Asosiasi Kesejahteraan Hewan Jerman cabang Munich, menyebut praktik itu secara etis sangat dipertanyakan.

"Hewan tidak boleh dijadikan sebagai suku cadang bagi manusia," kata Berchtold.

"Hewan peliharaan, yang disebut hewan ternak, tiruan atau hewan yang lahir secara alami semuanya memiliki kebutuhan, ketakutan, dan juga hak yang sama."

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas