Susul Denmark, Prancis Ikut Cabut Aturan Wajib Pakai Masker
Setelah Denmark, kini giliran Prancis melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19, termasuk mencabut aturan wajib memakai masker.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
![Susul Denmark, Prancis Ikut Cabut Aturan Wajib Pakai Masker](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/melihat-aktivitas-warga-denmark-saat-aturan-wajib-masker-dicabut_20220203_070548.jpg)
Dia mengatakan jumlah pasien di ICU terus menurun, dan sekarang ini 'sangat rendah".
![Pelanggan berbelanja di pasar ikan di Torvehallerne di Kopenhagen pada 1 Februari 2022, ketika Denmark menjadi negara UE pertama yang mencabut pembatasan virus corona meskipun ada rekor jumlah kasus, dengan alasan tingkat vaksinasi yang tinggi dan tingkat keparahan varian Omicron yang lebih rendah. - 1 Februari 2022 de facto mencabut semua pembatasan domestik, termasuk penggunaan izin masuk vaksin, pemakaian masker, dan penutupan awal untuk bar dan restoran. Beberapa tindakan perbatasan akan tetap berlaku selama empat minggu lagi, termasuk tes dan/atau karantina tergantung pada status kekebalan para pelancong. (Photo by Liselotte Sabroe / Ritzau Scanpix / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/melihat-aktivitas-warga-denmark-saat-aturan-wajib-masker-dicabut_20220203_070417.jpg)
Saat ini menurutnya ada 32 orang dirawat di ICU, turun dari angka 80 orang beberapa pekan lalu.
Salah satu pembatasan yang sudah tidak terlihat lagi adalah penggunaan masker, yang sudah tidak wajib digunakan di transportasi umum, toko, atau saat berdiri menunggu di dalam ruang restoran.
Meski demikian, pihak berwenang masih menyarankan penggunaan masker di rumah sakit, fasilitas layanan kesehatan dan rumah perawatan lansia.
Pembatasan lain yang tidak lagi diberlakukan adalah surat izin digital untuk masuk ke klub malam, kafe, dan ke restoran dalam ruangan tertutup.
"Saya tidak berani mengatakan ini adalah akhir dari semua aturan itu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di musim gugur nanti. Apakah [nantinya] akan ada varian baru," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen.
Pihak yang berwenang di bidang kesehatan di Denmark masih mendesak warga untuk melakukan tes secara teratur sehingga keadaan tetap bisa dipantau dan pemerintah bisa 'bertindak dengan cepat bila diperlukan" kata Menteri Kesehatan Magnus Heunicke minggu lalui.
Pemerintah Denmark sudah memperingatkan bahwa jumlah kasus di sana masih akan meningkat dalam pekan-pekan ke depan dan vaksinasi dosis keempat mungkin dibutuhkan.
Pembatasan aturan mulai diberlakukan bulan Juli 2021 namun kemudian dicabut 10 minggu kemudian setelah program vaksinasi berjalan baik.
Baca juga: Kabar Baik Seputar Omicron, Ahli: Orang yang Sudah Terpapar akan Lebih Kebal Terhadap BA.2
Baca juga: Ahli Epidemiologi: Perlu Strategi yang Tepat Hadapi Gelombang Ketiga Varian Omicron
Tetapi pembatasan kemudian diberlakukan lagi setelah kasus meningkat.
Hari Senin (31/01/2022), pengecekan perbatasan antara Finlandia dengan negara-negara Uni Eropa lain sudah dihentikan.
Pembatasan semula diberlakukan di akhir Desember guna mencegah menularnya kasus Omicron dengan cepat.
Tetapi mereka yang datang dari negara-negara Uni Eropa tetap mengalami pengecekan sampai setidaknya 14 Februari.
Selasa (01/02/2022) kemarin, pulau Utsira di Laut Utara melaporkan adanya kasus Covid-19 pertama di sana.
"Kami sudah berusaha terhindar selama dua tahun," kata Wali kota pulau tersebut Marte Eide Klovning sambil menambahkan bahwa 188 warga di pulau tersebut sudah menjalani vaksinasi.
Masih belum jelas bagaimana virus itu bisa sampai ke pulau yang terletak 120 km di sebelah selatan Bergen, kota kedua terbesar di Norwegia.
(Tribunnews.com/Yurika/Hasanudin Aco)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.