WHO Peringatkan soal 'Anak' Omicron, Ada Indikasi Sebabkan Infeksi Lebih Serius dari Versi Asli
WHO: tidak ada indikasi varian baru Omicron, BA.2 atau yang disebut sebagai Anak Omicron dapat menyebabkan infeksi lebih serius daripada v
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (3/2/2022) mengatakan tidak ada indikasi varian baru Omicron, BA.2 atau yang disebut sebagai 'Anak' Omicron dapat menyebabkan infeksi lebih serius daripada versi aslinya.
Namun, data menunjukkan Anak Omicron lebih menular dari varian BA.1.
WHO dan peneliti lain di seluruh dunia menemukan bahwa Omicron umumnya tidak menyebabkan penyakit parah seperti varian Delta, meskipun menyebar lebih cepat daripada virus sebelumnya, dan dapat menghindari kekebalan yang diberikan vaksin.
Pimpinan teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove mengindikasikan bahwa temuan itu kemungkinan berlaku untuk Anak Omicron, yang dilabeli BA.2 oleh para ilmuwan.
Baca juga: Hamil Tua, Siti Badriah Positif Covid-19 Varian Omicron: Dikirain Masuk Angin
Baca juga: Anak Omicron Covid-19 Mulai Merebak, Analis Sebut Varian Siluman, Seberapa Mengkhawatirkan?
Van Kerkhove mengatakan informasi terkait Omicron terbatas.
Data awal menunjukkan bahwa BA.2 “sedikit” lebih mudah menular daripada varian omicron asli, yang secara resmi disebut oleh para ilmuwan sebagai BA.1, yang saat ini merupakan versi dominan di seluruh dunia.
Namun, tidak ada indikasi bahwa BA.2 berbeda dari Omicron asli dalam hal tingkat keparahan, kata Van Kerkhove.
Ia mengatakan vaksin tetap efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian akibat Omicron dan semua subvariannya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat Akibat Omicron, MUI Bolehkan Salat Jumat Diganti Salat Zhuhur
Baca juga: KPAI Dukung Langkah Pemerintah Evaluasi PTM 100 Persen di Tengah Lonjakan Covid-19 Omicron
WHO bekerja dengan para ilmuwan di seluruh dunia untuk melacak infeksi BA.2 dan akan membagikan lebih banyak informasi saat tersedia, katanya.
"Kami berharap orang-orang sadar bahwa virus ini terus menyebar dan berkembang," katanya saat konferensi pers pembaruan Covid di Jenawa, Selasa (3/2/2022).
“Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah agar mengurangi paparan virus ini, varian apa pun yang beredar.”
Baca juga: Gejala Omicron Lebih Ringan dan Cepat Menular, Penyintas Covid-19 Dapat Terinfeksi Lagi
Anak Omicorn dominan di Denmark
BA.2 telah menjadi versi dominan omicron di Denmark, melampaui versi aslinya, BA.1.
Ilmuwan Denmark, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan minggu ini, menemukan bahwa BA.2 secara substansial lebih menular dan lebih mahir menginfeksi orang yang divaksinasi atau dikuatkan.
Namun, orang yang divaksinasi dan mendapat suntikan booster sebenarnya lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkan BA.2 setelah terinfeksi, dibandingkan dengan orang yang memiliki jenis BA.1.
Sebaliknya, yang tidak divaksinasi, menularkan BA.2 lebih efisien daripada Omicron asli, kemungkinan karena viral load yang lebih tinggi, menurut penelitian.
Baca juga: Covid-19 Omicron Melonjak, MUI Imbau Salat Jumat Diganti Salat Zuhur di Rumah
Baca juga: Anda Terpapar Omicron? Akses Layanan Telemedicine dari Kemenkes, Ini Linknya
Ilmuwan Denmark mengatakan BA.2, seperti Omicron asli, tampaknya terkait dengan infeksi yang lebih ringan daripada varian Delta yang lebih parah.
“Kombinasi insiden tinggi dari subvarian yang relatif tidak berbahaya telah meningkatkan optimisme,” tulis mereka.
WHO telah berulang kali memperingatkan bahwa varian Covid baru kemungkinan akan muncul ketika Omicron menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
WHO memberi label Omicron, termasuk sublineage-nya, varian yang menjadi perhatian pada bulan November.
Subvarian BA.2 belum dikategorikan secara terpisah karena berada di bawah Omicron, kata organisasi tersebut.
“BA.2 adalah salah satu sublineage dari Omicron, jadi BA.2 adalah Omicron, dan itu adalah variat of concern,” kata Van Kerkhove Selasa.
Berita lain terkait dengan Anak Omicron
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)