Atlet Olimpiade Musim Dingin Ukraina dan Rusia Jaga Jarak: Kami Bukan Teman Baik
Penumpukan militer Rusia di perbatasan Ukraina dan aturan ketat Covid-19 membuat para atlet dari Ukraina dan Rusia saling menjaga jarak.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Penumpukan militer Rusia di perbatasan Ukraina dan aturan ketat Covid-19 membuat para atlet dari Ukraina dan Rusia saling menjaga jarak saat bersaing di Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Melansir Reuters, pemerintah Ukraina mengimbau para atlet agar menghindari orang Rusia.
Pihak berwenang juga menginstruksikan pedoman berperilaku jika para atlet diprovokasi.
Sebenarnya, meski ada pembatasan Covid-19 di gelaran Olimpiade Musim Dingin, aturan ini tidak menghilangkan interaksi di antara para atlet.
Baca juga: Berita Foto : Meriahnya Pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Baca juga: Kim Jong Un Sebut Olimpiade Musim Dingin sebagai Kemenangan Besar bagi China
"Kami bukan teman baik," kata pemain bobsledder Ukraina, Lidiia Hunko, tentang pesaingnya dari Rusia.
"Kami menghabiskan waktu dengan tim kami sendiri. Kami tidak berhubungan dengan Rusia," tegasnya.
Tugas seorang atlet di Olimpiade, katanya, adalah memenangkan medali dan dengan bangga mewakili negara mereka, bukan mencetak poin politik.
Meskipun belum pernah mendengar adanya insiden antara pesaing dari kedua negara, dia mengatakan meningkatnya ketegangan politik telah mempengaruhi keikutsertaan Ukraina dalam Olimpiade.
"Situasi ini (di sekitar Ukraina) mempengaruhi kami karena kami semua memiliki keluarga, kami semua memiliki teman di sana," kata Hunko.
Baca juga: AS Tuduh Rusia Berencana Membuat Video Propaganda dengan Mayat untuk Serang Ukraina
Baca juga: Terlibat Pengeroyokan, Bule Ukraina dan Rusia Terancam Dideportasi
Hanya politik
Atlet Ukraina tetap bungkam tentang situasi di rumah.
Komite Olimpiade negara itu telah meminta wartawan untuk tidak menanyakan atlet Ukraina tentang politik, dengan mengatakan itu "membuat atlet merasa emosional".
Ketika diminta menggambarkan suasana di kota kelahirannya Kharkiv di timur laut Ukraina, penari es Maksym Nikitin dengan cepat mengubah topik pembicaraan menjadi makanan yang disajikan di Kampung Olimpiade.
Figur skater Ivan Shmuratko menghindari pertanyaan tentang suasana di Ukraina, dengan mengatakan dia berada di Olimpiade untuk melakukan yang terbaik.
Baca juga: Bertepatan dengan Tahun Baru Imlek, Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 Rayakan Kebersamaan
Baca juga: Opini: Beijing 2022, Olimpiade Musim Dingin yang Meragukan
Tim Olimpiade Rusia, yang berkompetisi tanpa bendera dan lagu kebangsaan mereka karena sanksi doping, telah menekankan bahwa pernyataan keras dari politisi kedua negara belum mempengaruhi interaksi di Beijing.
Persahabatan terlihat pada sesi latihan speed skating jalur pendek baru-baru ini di mana seorang Rusia, Semyon Elistratov, peraih medali perunggu di nomor 1.500m putra di Olimpiade 2018, menerima dorongan dari Oleh Handei dari Ukraina untuk berlatih estafet.
"Kami memiliki hubungan persahabatan," kata Elistratov kepada kantor berita RIA.
"Oleh selalu bilang, 'Jangan diperhatikan itu, itu hanya politik.'"
Baca juga: China Beberkan AS Berupaya Menyabotase Olimpiade Beijing
Para pejabat Rusia mengatakan mereka menentang "politisasi" Olimpiade, dan menentang boikot diplomatik oleh beberapa negara Barat.
"Jika atlet Ukraina menang di Olimpiade 2022, kami akan dengan tulus senang untuk mereka dan memberi selamat kepada mereka atas medali," kata Menteri Olahraga Oleg Matytsin kepada kantor berita TASS.
Berita lain terkait dengan Olimpiade Musim Dingin
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.