PBB: Korea Utara Kembangkan Program Nuklir, Dapat Untung dari Serangan Siber Pertukaran Kripto
Laporan PBB sebut Korut kembangkan program rudal nuklir selama setahun terakhir berkat keuntungan dari melakukan serangan siber pada pertukaran kripto
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Laporan rahasia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan, Korea Utara mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya selama setahun terakhir berkat keuntungan dari melakukan serangan siber pada pertukaran mata uang kripto.
Melansir Al Jazeera, kantor berita Reuters melaporkan pada Sabtu (5/2/2022) bahwa serangan siber merupakan sumber pendapatan penting bagi Pyongyang.
Laporan tahunan oleh pemantau sanksi independen diserahkan pada Jumat malam (4/2/2022) kepada komite sanksi Korea Utara Dewan Keamanan PBB.
“Meskipun tidak ada uji coba nuklir atau peluncuran ICBM (rudal balistik antarbenua) yang dilaporkan, DPRK terus mengembangkan kemampuannya untuk produksi bahan fisil nuklir,” tulis para ahli.
Baca juga: Salah Satunya Thirty Nine, Intip Deretan Drama Korea yang Tayang di Netflix Bulan Februari
Baca juga: Ponsel Pintar Tanpa Koneksi Internet Buatan Korea Utara, Seperti Apa Tampilannya?
Korea Utara secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
Negara ini telah lama dilarang melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik oleh Dewan Keamanan PBB.
"Pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur nuklir dan rudal balistik DPRK terus berlanjut, dan DPRK terus mencari materi, teknologi, dan pengetahuan untuk program-program ini di luar negeri, termasuk melalui sarana dunia maya dan penelitian ilmiah bersama,” kata laporan itu.
Sejak 2006, Korea Utara telah dikenai sanksi PBB, diperkuat oleh Dewan Keamanan selama bertahun-tahun dalam upaya menargetkan pendanaan untuk program nuklir dan rudal balistik Pyongyang.
Pemantau sanksi mencatat bahwa telah terjadi "percepatan yang ditandai" dari pengujian rudal oleh Pyongyang.
Baca juga: Setelah Lima Bulan Menghilang dari Publik, Istri Pemimpin Korea Utara Kembali Muncul
Baca juga: 6 Program Korea yang Tayang di Viu Sepanjang Februari 2022, dari Film, Drama hingga Variety Show
Sembilan uji coba rudal
Amerika Serikat (AS) dan lainnya mengatakan pada Jumat (4/2/2022) bahwa Korea Utara telah melakukan sembilan peluncuran rudal balistik pada bulan Januari.
Itu adalah jumlah bulanan terbesar dalam sejarah senjata pemusnah massal dan program rudal negara itu.
“DPRK menunjukkan peningkatan kemampuan untuk penyebaran cepat, mobilitas luas (termasuk di laut), dan peningkatan ketahanan pasukan misilnya,” kata pemantau sanksi.
Misi PBB Korea Utara di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Baca juga: Rudal yang Diuji Coba Korea Utara Disebut Mampu Menjangkau Wilayah Guam Amerika Serikat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.