Pasukan Israel Tembak Mati Remaja Palestina saat Bentrokan di Tepi Barat
Tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina berusia 17 tahun, kata Kementerian Kesehatan Palestina dan kantor berita resmi Wafa.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina berusia 17 tahun, kata Kementerian Kesehatan Palestina dan kantor berita resmi Wafa, Senin (14/2/2022).
Insiden tersebut terjadi selama bentrokan di dekat kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.
Dilansir Al Jazeera, Kementerian kesehatan mengatakan Mohammed Abu Salah terbunuh di desa Silat al-Harithiya ketika pasukan tiba pada Minggu malam (13/2/2022) untuk menghancurkan rumah Muhammad Jaradat, seorang pria yang dituduh membunuh seorang Israel akhir tahun lalu.
Saksi mata mengatakan tentara dan pria bersenjata Palestina terlibat baku tembak.
Baca juga: Tentara Israel Tembak Tiga Warga Palestina di Tepi Barat
Baca juga: Tentara Israel Tembaki Mobil di Tepi Barat, 3 Warga Palestina Tewas
Tentara menuturkan "kerusuhan kekerasan" pecah menjelang pembongkaran yang direncanakan, "dengan partisipasi ratusan warga Palestina," beberapa di antaranya melemparkan bahan peledak ke pasukan Israel.
"Pasukan mengidentifikasi sejumlah perusuh bersenjata, dan menembak ke arah mereka untuk menetralisir ancaman," kata pernyataan militer tanpa mengomentari langsung kematian remaja tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 10 orang juga terluka dalam tembakan itu.
Al Jazeera melaporkan, Jaradat telah didakwa membunuh seorang Israel dalam serangan penembakan di sebuah mobil di dekat pos terdepan Yahudi ilegal Homesh pada 16 Desember.
Pemukiman sebelumnya dievakuasi sebagai bagian dari penarikan Israel dari Jalur Gaza pada 2005. Militer Israel telah mengatakan sebelumnya akan menghancurkan lantai rumah tempat dia tinggal.
Baca juga: Bertemu Dubes Palestina, Menhan Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Perdamaian
Baca juga: Amnesty International : Kebijakan Israel Terhadap Warga Palestina Merupakan Tindakan Apartheid
Israel mengatakan pembongkaran yang dilakukan di rumah penyerang dapat membantu mencegah serangan di masa depan.
Diwartakan Al Jazeera sebelumnya, kelompok hak asasi manusia mengutuk taktik tersebut, yang sering menargetkan rumah di mana anggota keluarga lainnya juga tinggal, sebagai hukuman kolektif .
Berita lain terkait dengan Tepi Barat yang Diduduki
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)