AS Pindahkan Kedutaan Besar Ukraina dari Kiev ke Lvov
Kedutaan akan tetap terlibat dengan pemerintah Ukraina untuk mengkoordinasikan keterlibatan diplomatiknya di negara itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan tersebut didasarkan pada dokumen internal yang dilihat oleh surat kabar New York.
Sebelumnya AS telah mengklaim selama berbulan-bulan bahwa pasukan Rusia yang terlibat dalam latihan militer di wilayah barat daya Rusia sedang bersiap untuk menyerang Ukraina.
Namun Rusia mengaku pasukannya bukan merupakan ancaman, melainkan sesuatu yang telah disetujui oleh pemerintah Ukraina.
Oleh karena itu, Rusia mendesak agar AS berhenti menyebarkan kepanikan terkait isu invasi.
Untuk meredakan situasi, pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan kepada NATO tentang masalah keamanan utamanya.
Baca juga: Jika Rusia Invasi Ukraina, Presiden AS Joe Biden Janjikan Tindakan Balasan Cepat dan Tegas
Termasuk bahwa aliansi tersebut harus menghentikan ekspansi ke arah timur dan berjanji untuk tidak menerima Ukraina sebagai anggota atau menempatkan senjata ofensif di tanah Ukraina.
Pada Senin kemarin, Ukraina tampaknya menunjukkan kesediaan untuk mempertimbangkan menyerah pada ambisinya untuk masuk dalam keanggotaan NATO , namun itu ternyata tidak mudah.
Karena pada saat yang sama, NATO juga telah menunjukkan kesediaan untuk membahas masalah yang berkaitan dengan penempatan senjata tertentu di Eropa Timur, seperti di pangkalan Aegis Ashore di Polandia dan Rumania, namun menolak untuk menutup kebijakan keanggotaan 'pintu terbuka'.