Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Siap Lanjutkan Upaya Diplomasi Terkait Krisis Ukraina

Rusia mengatakan akan melanjutkan upaya diplomastik dengan Barat untuk meredakan krisis di perbatasan Ukraina.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
zoom-in Rusia Siap Lanjutkan Upaya Diplomasi Terkait Krisis Ukraina
YouTube
Mobilisasi ratusan ribu pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengatakan akan melanjutkan upaya diplomastik dengan Barat untuk meredakan krisis di perbatasan Ukraina.

"Selalu ada kesempatan untuk mencapai kesepakatan dengan Barat atas (krisis) Ukraina," terang percakapan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov yang disiarkan televisi pada Senin (14/2/2022).

Dilansir Al Jazeera, Lavrov mengatakan kepada Putin bahwa pembicaraan para pemimpin Eropa dan Washington menunjukkan kemajuan awal yang menjanjikan.

"Saya akan menyarankan untuk melanjutkan (diplomasi)," kata Lavrov dalam pidato sambutan yang disiararkan televisi.

Baca juga: Rusia Tidak Ingin Ukraina Bergabung dengan NATO, Ini Alasannya

Baca juga: Ini Akar Masalah Konflik Rusia dan Ukraina yang Diperkirakan akan Perang Besok

Poster Presiden Rusia Vladimir Putin dijadikan latihan sasaran di sepanjang parit di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat desa Zolote, di wilayah Lugansk, pada Jumat (21/1/2022). Inggris menuduh Moskow mendekati mantan politisi dan akan menempatkan pemimpin pro-Rusia di Ukraina.
Poster Presiden Rusia Vladimir Putin dijadikan latihan sasaran di sepanjang parit di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat desa Zolote, di wilayah Lugansk, pada Jumat (21/1/2022). Inggris menuduh Moskow mendekati mantan politisi dan akan menempatkan pemimpin pro-Rusia di Ukraina. (AFP)

"Baik," timpal Putin.

Lavrov melanjutkan, Amerika Serikat (AS) meminta agar risiko militer dikurangi, tetapi tanggapan NATO dan Uni Eropa (UE) belum memuaskan.

"Masih harus dilihat apakah ini negosiasi nyata atau dirancang untuk menunda invansi," ucap Stephen Nix dari Institut Republik Internasional kepada Al Jazeera dari Washington. , DC.

Berita Rekomendasi

Senin (14/2/2022) AS mengumumkan sementara waktu akan memindahkan keduataannya di Kyiv ke kota Lviv.

Baca juga: Warga Ukraina Bersiap untuk Kemungkinan Terburuk: Kami Harus Berjuang untuk Diri Kami Sendiri

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov (TASS News Agency/via Kyodo)

Kota itu berada di perbatasan  Ukraina dengan Polandia.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menambahkan bahwa Washington akan terus  mendorong upaya diplomatik.

"Jalan diplomasi tetap tersedia jika Rusia memilih terlibat dengan itikad baik," katanya.

"Kami berharap dapat mengembalikan staf kami ke Kedutaan Besar secepatnya, setelah kondisi memungkinkan," imbuhnya.

Baca juga: Antisipasi Serangan Rusia, WNI di Ukraina Mulai Dibagikan Peta Bunker untuk Keamanan

Pembicaraan Biden dengan Boris Johnson

Setelah mengadakan pembicaraan dengan Vladimir Putin, Joe Biden tersambung dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Senin (14/2/2022).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas