Ledakan Kuat Terdengar di Lugansk, Belum Ada Laporan Korban Tewas Maupun Luka-luka
Ledakan pertama diduga terjadi di pipa gas 'Druzhba' dan menyebabkan kebakaran besar.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LUGANSK - Ledakan dahsyat menghantam Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang memproklamirkan diri 'merdeka dari Ukraina'. Peristiwa itu diikuti oleh ledakan kedua yang berselang hanya setengah jam kemudian.
Ledakan pertama diduga terjadi di pipa gas 'Druzhba' dan menyebabkan kebakaran besar.
Dikutip dari laman Sputnik News, Sabtu (19/2/2022), Manajer Infrastruktur Gas Lokal 'Luganskgaz' mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kru darurat, petugas pemadam kebakaran dan polisi saat ini telah tiba di lokasi.
"Pada pukul 00.10, 19 Februari 2022, panggilan mulai datang tentang kebakaran besar di pipa gas dekat Malaya Vergunka, tim darurat dari Perusahaan Kesatuan Negara 'Luganskgaz' telah menuju ke tempat kejadian," kata Luganskgaz.
Api saat ini disebut telah padam, sejauh ini juga belum ada laporan mengenai korban tewas maupun luka-luka.
Menurut Kepala 'Luganskgaz', Tatiana Bogorodko, kedua ledakan itu merupakan hasil tindakan 'sabotase'.
Baca juga: Pipa Gas di Lugansk Ukraina Terbakar, Otoritas Lokal Sebut terkait Dugaan Sabotase
Ledakan kedua dilaporkan menghantam sebuah pom bensin.
Pihak berwenang Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan LPR yang memproklamirkan diri mulai mengevakuasi warga sipilnya ke Rusia sejak Jumat kemarin, karena khawatir terhadap agresi militer yang diduga akan dilakukan oleh pemerintah Ukraina.
Ketua DPR, Denis Pushilin menilai Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan memerintahkan serangan dalam waktu dekat terhadap republik yang memproklamirkan diri itu.
Perlu diketahui, situasi di jalur kontak di Donbass, Ukraina telah meningkat pada Kamis pagi waktu setempat, menyusul laporan yang diproklamirkan oleh DPR dan LPR tentang penembakan aktif yang diduga dilakukan oleh angkatan bersenjata Ukraina.