Orang-orang yang dievakuasi dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri naik kereta api untuk dievakuasi jauh ke Rusia di kota Taganrog, pada 20 Februari 2022. - Sebuah wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina mengumumkan keadaan darurat pada 19 Februari 2022, mengutip semakin banyak orang yang datang dari wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina setelah mereka menerima perintah evakuasi. (Photo by Andrey BORODULIN / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Kelompok separatis pro Rusia melakukan evakuasi penduduk di wilayah Ukraina Timur sejak Jumat (18/2/2022) ke wilayah Rusia.
Evakuasi dilakukan karena meningkatnya intensitas baku tembak artileri dengan pasukan Ukraina.
Rusia menyatakan telah setuju menampung penduduk yang dievakuasi dan menyediakan akomodasi. Perempuan, anak-anak, dan orang tua menjadi prioritas evakuasi.
Pemimpin separatis pro Rusia di Donetsk, Denis Pushilin, menuduh Ukraina bersiap untuk melakukan penyerangan dan merebut kembali Ukraina Timur dari tangan separatis. Namun, Kiev membantah tuduhan tersebut.
Jutaan warga sipil diyakini tinggal di dua wilayah yang dikuasai separatis, yaitu di Donetsk dan Luhansk. Sebagian besar warga yang tinggal di wilayah tersebut adalah penutur bahasa Rusia dan banyak yang telah diberikan kewarganegaraan Rusia.