Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Ratu Elizabeth Positif Covid-19 | AS Pertimbangkan Booster Kedua

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya Ratu Elizabeth II terkonfirmasi terpapar Covid-19.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in POPULER Internasional: Ratu Elizabeth Positif Covid-19 | AS Pertimbangkan Booster Kedua
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya Ratu Elizabeth II terkonfirmasi terpapar Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Ratu Elizabeth II terkonfirmasi terpapar Covid-19.

Di Jepang, para ilmuwan menemukan bahwa sub-varian Omicron lebih dapat memunculkan penyakit yang lebih parah.

Sementara itu, 73 persen orang Amerika diperkirakan kebal terhadap Omicron.

Meski begitu, AS kini mempertimbangkan pemberian booster kedua atau dosis keempat vaksinasi Covid-19.

Berikut berita populer selengkapnya.

1. Ratu Elizabeth II Positif Terinfeksi Covid-19

Sebuah gambar yang dirilis pada 4 Februari 2022, dan diambil bulan lalu, menunjukkan Ratu Elizabeth II dari Inggris melihat ke kipas Autograph Ratu Victoria, di samping pajangan memorabilia dari Golden dan Platinum Jubilees-nya, di Oak Room di Windsor Castle, sebelah barat London.
Sebuah gambar yang dirilis pada 4 Februari 2022, dan diambil bulan lalu, menunjukkan Ratu Elizabeth II dari Inggris melihat ke kipas Autograph Ratu Victoria, di samping pajangan memorabilia dari Golden dan Platinum Jubilees-nya, di Oak Room di Windsor Castle, sebelah barat London. (STEVE PARSONS / POOL / AFP)
Berita Rekomendasi

Istana Buckingham mengumumkan bahwa Ratu Elizabeth II dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Menurut istana, sang Ratu mengalami gejala ringan dan akan melanjutkan 'tugas ringannya' di Kastil Windsor selama pekan mendatang.

"Ia akan terus menerima perawatan medis dan akan mengikuti semua pedoman yang sesuai," kata pihak istana.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (20/2/2022), sebelum didiagnosis terinfeksi, sang Ratu melakukan pertemuan dengan putra sulungnya sekaligus pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles yang berusia 73 tahun.

Perlu diketahui, Charles dinyatakan positif terinfeksi pada 10 Februari lalu 'untuk kali kedua', setelah bertemu dengan ibunya itu.

Baca juga: Ratu Elizabeth Laksanakan Tugas Resmi Kerajaan setelah Sempat Dikhawatirkan Terpapar Covid-19

Sang Ratu dilaporkan telah divaksinasi sebanyak tiga kali.

Vaksin dosis pertamanya ia terima pada Januari 2021, lalu dosis kedua pada Maret 2021.

Selanjutnya menurut laporan, ia menerima dosis penguat (booster) pada Oktober 2021.

Sementara itu pada bulan yang sama pula, sang Ratu menghabiskan satu malam di rumah sakit karena penyakit yang tidak dipublikasikan, ia kemudian disarankan oleh dokternya untuk beristirahat.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Hasil Studi: Varian Siluman Omicron Dapat Memunculkan Penyakit yang Lebih Parah

Varian siluman dari Omicron - juga dikenal sebagai subvarian BA.2 - dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada versi aslinya, menurut sebuah studi baru.

Dilaporkan Standard Express, eksperimen laboratorium baru di Jepang menemukan sub-varian BA.2 mungkin juga lebih mampu lolos dari kekebalan yang diberikan oleh vaksinasi.

Para ilmuwan di Universitas Tokyo melakukan penelitian pada hewan.

Penelitian tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat sehingga kualitas dan validitasnya belum dinilai secara independen.

Namun, penelitian itu menunjukkan bahwa "patogenisitas" BA.2 lebih tinggi daripada Omicron dan lebih tahan terhadap kekebalan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

Baca juga: Anak Omicron Covid-19 Mulai Merebak, Analis Sebut Varian Siluman, Seberapa Mengkhawatirkan?

Baca juga: Para Ilmuwan Temukan Versi Siluman dari Omicron yang Mungkin Lebih Sulit Dilacak dengan Tes PCR

Ilustrasi Omicron
Ilustrasi Omicron (The Weather Channel)

BA.2 telah menyebar dengan cepat di Denmark dan Afrika Selatan dalam beberapa minggu terakhir, - meskipun tidak ada peningkatan substansial dalam rawat inap.

Studi ini menemukan tingkat keparahan BA.2 mirip dengan leluhurnya, B.1.1 atau dikenal sebagai varian Alpha.

Penulis penelitian menyatakan:

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. 73 Persen Orang Amerika Diperkirakan Kebal terhadap Covid-19 Varian Omicron

Sebanyak 73 persen orang Amerika saat ini diklaim kebal terhadap varian baru virus corona (Covid-19) jenis Omciron.

Omicron diketahui pertama kali melanda Amerika pada November 2021.

Asumsi di atas berdasarkan model yang dihitung oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME).

Profesor di IHME, Dr. Ali Mokdad mengatakan IHME juga memprediksi bahwa tingkat kekebalan bisa mencapai 80 persen pada pertengahan Maret mendatang.

"Kami telah terpapar virus ini dan kami tahu bagaimana menghadapinya. Saya optimis, bahkan jika ada lonjakan di musim panas, kasus memang akan naik, tetapi rawat inap dan kematian tidak akan terjadi," kata Dr. Mokdad.

Baca juga: Perbedaan Demam pada Covid-19 dan DBD, Perhatikan Pola dan Ciri Khasnya

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (20/20/2022), setidaknya 80 juta orang Amerika telah terinfeksi Covid-19 sejak awal pandemi dengan 913.000 diantaranya telah meninggal karena virus tersebut.

Saat ini, AS masih mencatat rata-rata sekitar 113.000 kasus baru dalam sehari.

Kabar tentang kekebalan potensial ini mungkin akan membuat banyak pekerja rumah sakit merasa bebannya berkurang, karena selama ini telah kewalahan merawat pasien di unit perawatan intensif (ICU) di seluruh rumah sakit AS.

Perlu diketahui, pada 4 Februari lalu, lebih dari sepertiga tempat tidur ICU di rumah sakit yang tersebar pada 14 negara bagian di AS telah terisi pasien Covid-19.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. FDA AS Pertimbangkan Pemberian Booster Kedua atau Dosis Keempat Vaksinasi Covid-19

Regulator kesehatan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan dosis keempat vaksin Covid-19 untuk musim gugur mendatang, Wall Street Journal melaporkan pada hari Sabtu (19/2/2022), mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Food and Drug Administration (FDA) telah meninjau data untuk mengesahkan dosis booster kedua dari Pfizer/BioNTech dan Moderna, tambah laporan itu.

FDA belum memberi komentar lanjutan mengenai kabar ini.

Bulan lalu, FDA memotong interval untuk mendapatkan dosis booster vaksin COVID-19 dari Pfizer/BioNTech serta dari Moderna.

Hal itu dilakukan dalam upaya untuk memberikan perlindungan yang lebih baik lebih cepat terhadap varian Omicron.

Perencanaan dosis keempat ini masih dalam tahap awal.

Baca juga: Presiden Minta Vaksinasi Dosis Kedua dan Booster Dipercepat, Bagaimana Jika Terlewat Vaksin Kedua?

Baca juga: Efek Samping Vaksin Booster yang Perlu Diketahui, Nyeri hingga Muntah

Tenaga medis menunjukkan vaksin Covid-19 Pfizer booster saat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga di Kantor OJK, Wisma Mulia 2, Jakarta Selatan, Minggu (23/1/2022). Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 booster atau vaksin dosis ketiga kepada masyarakat umum. Vaksin booster bertujuan untuk memperkuat imunitas masyarakat di tengah serbuan virus corona varian Omicron di Indonesia. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Tenaga medis menunjukkan vaksin Covid-19 Pfizer booster saat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga di Kantor OJK, Wisma Mulia 2, Jakarta Selatan, Minggu (23/1/2022). WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Otorisasi akan begerak tergantung pada penentuan apakah booster kedua harus diizinkan untuk semua orang dewasa atau kelompok usia tertentu, dan apakah booster harus menargetkan varian Omicron atau diformulasikan secara berbeda, kata laporan itu.

Selain itu, saat ini belum ada keputusan final dan otoritas mungkin perlu menyiapkan booster lebih awal jika varian baru muncul lagi.

Tahun lalu, AS menyebut dosis keempat tidak dibutuhkan dan masih diperlukan data lebih lanjut untuk mengambil keputusan.

Kini, FDA terus melihat data yang muncul tentang pandemi dan variannya di Amerika Serikat dan luar negeri untuk mengevaluasi komposisi dosis booster," ungkap juru bicara FDA Alison Hunt melalui email ke CNN pada hari Jumat.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas