Pandemi Covid-19 di Jepang Belum Mencapai Puncak, Jumlah Lansia yang Meninggal Terus Bertambah
Di Osaka, jumlah yang terinfeksi corona sebanyak 4.702 orang dan yang menjadi sakit berat sebanyak 74,2 persen.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Profesor Satoshi Kutsuna menyatakan saat ini pandemi corona belum mencapai tingkat puncaknya. Sebab jumlah lansia yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 masih relatif banyak.
"Keadaan pandemi corona di Jepang saat ini masih belum mencapai puncaknya. Masih banyak lansia yang meninggal bahkan meningkat lagi jumlah yang meninggal," papar Profesor Satoshi Kutsuna, spesialisasi dalam penyakit menular di Universitas Osaka, Selasa (22/2/2022) pagi di TV NHK.
Tercatat data tanggal 19 Februari 2022, sebanyak 219 orang yang meninggal akibat terpapar Covid-19 di Jepang.
Sementara tanggal 20 Februari turun menjadi 158 orang.
Namun Senin (21/2/2022) kemarin jumlah orang yang meninggal meningkat lagi menjadi 173 orang.
"Oleh karena itu vaksinasi harus semakin dipercepat dan diperbanyak setiap harinya agar dapat mengantisipasi corona ini," kata dia.
Baca juga: Profesor Tetsuo Nakayama Berharap Anak-anak Usia 5-11 Tahun di Jepang Segera Divaksinasi Covid-19
Di Osaka, jumlah yang terinfeksi corona sebanyak 4.702 orang dan yang menjadi sakit berat sebanyak 74,2 persen.
"Jadi sebenarnya masih tinggi tingkat infeksi saat ini dan masih belum mencapai puncak khususnya di kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Oleh karena itu kita mesti tetap hati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari," lanjutnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.