Hong Kong Temukan Covid-19 dalam Kemasan Daging Sapi Impor dan Kulit Babi
Hong Kong mengatakan telah menemukan virus corona dalam sampel yang diambil dari kemasan impor daging sapi dan kulit babi beku.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Hong Kong mengatakan telah menemukan virus corona dalam sampel yang diambil dari kemasan impor daging sapi beku dari Brasil dan kulit babi beku dari Polandia.
Dari penemuan tersebut, Hong Kong berjanji untuk meningkatkan pemeriksaan makanan impor.
Pusat keuangan global itu menerapkan strategi "dinamis nol Covid" yang serupa dengan yang dilakukan China daratan, yang bertujuan untuk memberantas wabah apa pun dengan cara apa pun.
Pihak berwenang pun sangat waspada karena gelombang infeksi baru terbukti lebih sulit dikendalikan.
Baca juga: Kisah Ibu di Hongkong Dipisahkan dari Bayinya yang Terpapar Covid-19, Sempat Diusir Pihak RS
Baca juga: Infeksi Covid-19 Dapat Picu Long Covid-19 yang Turunkan Kualitas SDM
Jumlah infeksi harian meningkat tajam tahun ini, mencapai rekor 7.533 kasus pada Senin (21/2/2022), melebihi kapasitas pengujian, rumah sakit, dan karantina pemerintah.
Dikutip dari CNA, Pusat Keamanan Pangan (CFS) mengambil 36 sampel untuk pengujian dari sekitar 1.100 karton daging sapi beku, dengan berat total 29 ton, diimpor dari Brasil melalui laut.
Ditemukan satu kemasan luar dan dua sampel kemasan dalam dinyatakan positif.
Mereka juga mengumpulkan 12 sampel dari batch sekitar 300 karton kulit babi beku, dengan berat sekitar 7 ton, yang diimpor dari Polandia melalui laut.
Satu sampel kemasan dalam dinyatakan positif Covid-19.
"CFS telah memerintahkan importir yang bersangkutan untuk membuang daging sapi dan kulit babi dari batch yang sama," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan pada Senin malam.
"Selain itu, CFS akan meningkatkan pengambilan sampel produk serupa untuk pengujian."
Hong Kong telah memantau impor makanan beku untuk Covid-19 sejak pertengahan 2020 dan menemukan sampel positif pada kemasan ikan bawal pada Agustus 2021 dan pada kemasan sotong pada November 2021.
Pihak berwenang mengatakan Covid-19 sebagian besar ditularkan melalui tetesan dan tidak dapat berkembang biak dalam makanan atau kemasan makanan, dan tidak mungkin menular ke manusia melalui konsumsi makanan.
Baca juga: Wamenkes: Ada Potensi Indonesia Akan Lakukan Suntikan Covid-19 Keempat
Baca juga: Pakar Epidemiologi Sebut Ada Tiga Kriteria Status Pandemi Covid-19 Dapat Ditarik
Namun demikian, mereka merekomendasikan orang menangani makanan mentah secara terpisah, mematuhi aturan kebersihan dan memasak makanan secara menyeluruh.