Aktor Sean Penn Datang ke Ukraina Abadikan Invasi Rusia untuk Film Dokumenter
Aktor sekaligus sutradara Amerika Serikat, Sean Penn datang ke Ukraina merekam serangan Rusia untuk dijadikan film dokumenter.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Presiden AS Joe Biden mengatakan Putin "telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia yang sangat besar".
Para pemimpin Kelompok Tujuh meminta masyarakat internasional “untuk mengutuk serangan ini dengan sekuat tenaga, untuk berdiri bahu-membahu dengan Ukraina, dan mengangkat suara mereka melawan pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip dasar perdamaian dan keamanan internasional”.
Kepala badan pengungsi PBB mendesak negara-negara tetangga untuk menjaga perbatasan mereka tetap terbuka bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari pertempuran.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan lembaganya telah meningkatkan operasi dan kapasitasnya di Ukraina dan tetangganya.
Sanksi terhadap Rusia
Dalam mengumumkan babak baru sanksi pada hari Kamis, Biden mengatakan AS dan sekutunya akan memblokir aset empat bank besar Rusia, memberlakukan kontrol ekspor dan sanksi oligarki.
Hukuman itu sejalan dengan desakan Gedung Putih bahwa itu akan terlihat untuk memukul sistem keuangan Rusia dan lingkaran dalam Putin sementara juga memberlakukan kontrol ekspor yang bertujuan untuk membuat industri dan militer Rusia kelaparan dari semikonduktor AS dan produk teknologi tinggi lainnya.
Sanksi baru AS juga difokuskan pada lembaga militer dan keuangan Belarusia, yang digunakan Rusia sebagai tempat pementasan bagi pasukannya yang bergerak ke Ukraina dari utara.
Baca juga: Serukan Segera Lakukan Gencatan Senjata, UNICEF: 7,5 Juta Anak di Ukraina Terdampak Invasi Rusia
Baca juga: Daftar Sanksi AS Terhadap Rusia: Keuangan, Pertahanan hingga Teknologi
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan dia akan bertujuan untuk memutuskan Rusia dari pasar keuangan Inggris.
Sanksi tersebut termasuk pembekuan aset semua bank besar Rusia, termasuk VTB Bank, bank terbesar kedua. Inggris juga berencana untuk melarang perusahaan Rusia dan pemerintah Rusia mengumpulkan uang di pasarnya.
Inggris akan melarang ekspor berbagai produk berteknologi tinggi, termasuk semikonduktor, ke Rusia dan melarang maskapai andalannya, Aeroflot, mendarat di bandara Inggris.
Uni Eropa dan sekutu Barat lainnya, termasuk Australia, Jepang dan Korea Selatan, mengumumkan sanksi serupa.
(Tribunnews.com/Yurika)