Alasan Rusia Rebut Chernobyl, Jalur Paling Cepat ke Ibu Kota Ukraina, Peringatan untuk NATO
Rusia resmi merebut Chernobyl pada Kamis (24/2/2022). Mengapa Rusia ingin merebut wilayah tersebut?
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Selain karena letak Chernobyl, Rusia ingin mengendalikan wilayah tersebut untuk memberi sinyal pada NATO agar tak ikut campur secara militer.
Baca juga: Rusia Diyakini Telah Luncurkan 160 Rudal ke Ukraina, Peringatkan AS dan NATO Tak Campuri Konflik
Baca juga: Rusia Membalas, Semua Maskapai Inggris Dilarang Memasuki Wilayah Udaranya, Termasuk untuk Transit
Pengambilalihan Chernobyl oleh Rusia telah dikonfirmasi penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina, Podolyak.
Ia mengatakan pengambil alihan Chernobyl oleh Rusia merupakan satu diantara ancaman paling serius di Eropa.
Podolyak pun menyebut keamanan Chernobyl tak bisa dipastikan usai direbut Rusia.
"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia," katanya, dikutip dari Reuters.
"Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," tambahnya.
Deretan Sanksi AS untuk Rusia
Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka memberlakukan sanksi ekonomi berat terhadap Rusia sebagai tanggapan atas serangan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.
Sanksi AS tersebut bertujuan melumpuhkan ekonomi Rusia, lembaga keuangannya, dan aksesnya ke teknologi.
"Putin memilih perang ini. Dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung akibatnya,” kata Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih pada Kamis (24/2/2022).
Pasar saham Rusia jatuh ke level terendah dalam empat setengah tahun pada hari Kamis, dan mata uangnya, rubel, mencapai rekor terendah versus greenback.
Baca juga: Utusan Rusia: Tekad Barat Beri Sanksi bagi Tiap Negara yang Membangkang Bahayakan Tatanan Dunia
Baca juga: Berita Foto : Kecaman dari Penjuru Dunia atas Invasi Rusia ke Ukraina
Sekarang, langkah-langkah yang lebih ketat digunakan untuk menekan ekonomi Rusia, menghambat pertumbuhannya, meningkatkan biaya pinjaman, meningkatkan inflasi dan mengintensifkan arus keluar modal.
Administrasi Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sanksi menargetkan semua 10 lembaga keuangan terbesar Rusia dan memberlakukan langkah-langkah pengendalian ekspor yang akan mengurangi lebih dari separuh impor teknologi tinggi Rusia.
Langkah tersebut termasuk memotong bank terbesar Rusia dari sistem keuangan AS dan menjatuhkan sanksi pada bank terbesar kedua Rusia, dan membekukan asetnya yang menyentuh sistem keuangan AS.