Apresiasi Sikap Presiden, Hikmahanto: Saatnya Indonesia Tampil Ikut Laksanakan Ketertiban dunia
Hikmahanto Juwana mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait konflik Rusia dan Ukraina.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait konflik Rusia dan Ukraina.
"Presiden Jokowi telah tepat menyatakan sikap Indonesia terkait situasi di Ukraina dengan mengatakan "Penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan," ujar Rektor Universitas Jenderal A Yani ini kepada Tribunnews.com, Jumat (25/2/2022).
Hal ini karena konsisten dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
Karena menurut dia, bila Presiden menyebut Rusia melakukan 'invasi' maka terlihat keberpihakan Indonesia terhadap Ukraina yang didukung oleh negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat serta Australia.
Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Rusia vs Ukraina: Rusia Miliki 74 Kapal Perang, Ukraina Hanya 2
Presiden Jokowi juga, kata dia, menghindari diri untuk membuat pernyataan yang membenarkan sikap Presiden Putin untuk mengakui dua Republik baru yang merupakan pecahan dari Ukraina, yaitu Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.
Oleh karenanya siapapun yang kalah ataupun menang dalam kemungkinan perang di Ukraina tidak bisa menuduh Indonesia memiliki keberpihakan.
Sikap tidak memihak ini bukan berarti Indonesia hendak mencari selamat.
"Tetapi ini dilakukan agar Indonesia dapat secara aktif berupaya agar perang tidak bereskalasi menjadi besar," jelasnya.
Baca juga: PIDATO LENGKAP Presiden Vladimir Putin tentang Alasannya Menyerang Ukraina: Barat telah Menipu Kita!
Indonesia dengan politik luar negeri bebas aktif tidak boleh sekedar menjadi penonton tetapi harus mengambil berbagai inisiatif agar perdamaian tercipta.
Inisiatif ini semakin penting dirasakan karena Indonesia saat ini sedang menjabat Presidensi G20.
Eskalasi perang akan berdampak buruk bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi internasional.
Untuk itu perlu dihindari agar sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi 'bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan.'
"Saatnya sekarang bagi Indonesia untuk tampil dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.