Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Jalur Invasi yang Bisa Digunakan Rusia untuk Menyerang Ukraina

Rusia masih terus melancarkan serangan ke Ukraina, jumat (25/2/2022). Di hari kedua ini, Rusia telah menguasi fasilitas pembangkit nuklir Chernobyl.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Tiga Jalur Invasi yang Bisa Digunakan Rusia untuk Menyerang Ukraina
aljazeera.com
Menurut analisis oleh Pusat Studi Strategis ( CSIS ), Rusia dapat maju melalui tiga rute yang mungkin tergantung pada tujuan Kremlin. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia masih terus melancarkan serangan ke Ukraina, jumat (25/2/2022).

Ibu Kota Ukraina, Kyiv, dilaporkan telah mendapat serangan secara langsung dari Rusia.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan, Kyiv telah diserang oleh Rusia dengan roket yang mengerikan.

"Serangan roket Rusia yang mengerikan di Kyiv. Terakhir kali ibu kota kita mengalami hal seperti ini adalah pada tahun 1941 ketika diserang oleh Nazi Jerman. Ukraina mengalahkan kejahatan itu dan akan mengalahkan yang ini," tulis Dmytro Kuleba.

Ini merupakan serangan lanjutan setelah sebelumnya pada Kamis (24/2/2022), Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan operasi militer khusus di Ukraina.

Baca juga: BERITA FOTO: Takut Serangan Bom Rusia, Warga Ukraina Tidur di Stasiun Metro Bawah Tanah

Baca juga: Apa Itu Chernobyl? Area Fasilitas Pembangkit Nuklir di Ukraina yang Kini Dikuasai Rusia

Putin telah melakukan serangan ke Donbass, wilayah yang menaungi Donetsk dan Luhanks, yang didalamnya terdapat separatis pro-Rusia.

Putin menyebut pihaknya menerima panggilan bantuan dari pemimpin kelompok separatis, sehingga melancarkan serangan itu.

Berita Rekomendasi

Di hari kedua ini, Rusia dilaporkan telah menguasi fasilitas pembangkit nuklir Chernobyl.

Chornobyl terletak di utara Ukraina dekat perbatasan dengan Belarus.

Menurut analisis oleh Pusat Studi Strategis (CSIS) seperti dilansir Al Jazeera, Rusia dapat maju melalui tiga rute yang mungkin tergantung pada tujuan Kremlin.

Tiga rute tersebut yakni dari sisi Utara, tengah, dan selatan.

Rute Utara

Pasukan Rusia dapat bergerak maju menuju Kyiv dari utara.

Rute jalur utara ini menjadi wilayah yang cukup dekat menuju Ibu Kota Ukraina.

Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa Rusia merebut Chernobly yang merupakan lokasi bencana nuklir pada 1986 yang mematikan.

Jarak dari Chernobyl menuju Kyiv relatif tinggal lurus sekitar 80 mil ke selatan.

Pengambilalihan Chernobyl oleh Rusia telah dikonfirmasi penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina, Podolyak.

Ia mengatakan, pengambilalihan Chernobyl oleh Rusia merupakan satu di antara ancaman paling serius di Eropa.

Podolyak pun menyebut keamanan Chernobyl tak bisa dipastikan usai direbut Rusia.

"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia," katanya, dikutip dari Reuters.

"Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," tambahnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl setelah meledak pada 26 April 1986, di Pripyat, Uni Soviet.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl setelah meledak pada 26 April 1986, di Pripyat, Uni Soviet. (santafenewmexican.com)

Baca juga: Alasan Rusia Rebut Chernobyl, Jalur Paling Cepat ke Ibu Kota Ukraina, Peringatan untuk NATO

Baca juga: Profil Ukraina: Awal Kemerdekaan dari Uni Soviet, Polemik Presiden Pro-Rusia, dan Hubungan dengan AS

Rute Tengah

Rusia juga dapat mengirim pasukan dari 'republik' Donetsk menuju Zaporizhzhia dan Dnipro untuk memperluas perbatasannya ke arah barat.

Senin lalu, Putin mengakui wilayah Donetsk dan Luhanks sebagai wilayah yang merdeka.

Diketahui, wilayah tersebut banyak terdapat separatis pro-Rusia.

Pada Selasa (22/2/2022), Putin menyampaikan, Moskow telah mengakui kemerdekaan wilayah separatis Ukraina dalam perbatasan administratif mereka, termasuk wilayah yang dikendalikan oleh Kyiv.

“Yah, kami mengenali mereka. Dan ini berarti kami mengakui semua dokumen fundamental mereka, termasuk konstitusi," kata Putin kepada wartawan, dilansir Al Jazeera.

“Dan konstitusi merinci perbatasan di wilayah Donetsk dan Luhansk pada saat mereka menjadi bagian dari Ukraina," lanjutnya.

Rute Selatan

Jika Rusia berupaya mengamankan pasokan air tawar untuk Krimea dan memblokir akses Ukraina ke laut, Rusia dapat bergerak maju dari selatan menuju Kherson sementara angkatan bersenjata maju menuju Melitopol untuk bertemu dengan pasukan di sepanjang pantai Laut Azov.

Rusia mungkin ingin membuat jembatan darat ke Krimea yang akan melibatkan perebutan pelabuhan Mariupol.

Jalur Invasi Rusia ke Ukraina
Menurut analisis oleh Pusat Studi Strategis ( CSIS ), Rusia dapat maju melalui tiga rute yang mungkin tergantung pada tujuan Kremlin.

(Tribunnews.com/Tio/Pravitri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas