Perundingan Belarusia: Ukraina Ingin Gencatan Senjata, Rusia Ingin Damai
Kantor Kepresidenan Ukraina dalam pernyataannya seperti dilansir CNN menyebut bahwa pihaknya menginginkan adanya gencatan senjata.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MINSK - Pemerintah Belarusia memfasilitasi dua negara yang berkonflik, Rusia dan Ukraina.
Pertemuan dua negara tersebut terjadi di Gomel dekat Sungai Pripyat perbatasan Belarusia dengan Rusia.
Kantor Kepresidenan Ukraina dalam pernyataannya seperti dilansir CNN menyebut bahwa pihaknya menginginkan adanya gencatan senjata.
"Delegasi Ukraina tiba di perbatasan Ukraina-Belarusia untuk terlibat dalam pembicaraan dengan perwakilan Federasi Rusia," demikian pernyataan kantor kepresidenan Ukraina, Senin(28/2/2022).
Baca juga: Tentara Rusia Terekam CCTV Menjarah Bank dan Toko di Ukraina
Dalam foto-foto yang dilansir Reuters, perundingan sudah dimulai.
Hadir dalam perundingan Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei, membuat pernyataan saat Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dan Vladimir Medinsky, ajudan presiden Rusia dan delegasi lainnya.
"Teman-teman terkasih, Presiden Belarusia telah meminta saya untuk menyambut Anda dan memfasilitasi pekerjaan Anda sebanyak mungkin. Seperti yang telah disepakati dengan Presiden (Volodymyr) Zelenskiy dan Putin, Anda dapat merasa benar-benar aman," kata Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei saat membuka perundingan.
Delegasi Rusia yang dipimpin oleh penasihat kepresidenan Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan pihaknya juga sudah berada di Belarusia dan siap mengikuti perundingan dengan Ukraina.
Medinsky menyebut pihaknya sudah saat ingin menghentikan konflik kedua negara.
"Kami jelas memiliki kepentingan untuk mencapai sejumlah kesepakatan sesegera mungkin," ujar Medinsky.
Medinsky menyebut logistik untuk delegasi Ukraina 'sangat sulit', dengan waktu kedatangan ditunda beberapa kali. (Reuters/CNN/Willy Widianto)