Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perundingan Belarusia: Ukraina Ingin Gencatan Senjata, Rusia Ingin Damai

Kantor Kepresidenan Ukraina dalam pernyataannya seperti dilansir CNN menyebut bahwa pihaknya menginginkan adanya gencatan senjata.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Perundingan Belarusia: Ukraina Ingin Gencatan Senjata, Rusia Ingin Damai
Sumber: RIA Novosti/Alexander Kryazhev
Delegasi Rusia di Gomel, Belarus menunggu kedatangan delegasi Ukraina. Mereka adalah ketua delegasi Rusia Vladimir Medinsky, Wakil Menteri Luar Negeri Andrei Rudenko, Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin dan Duta Besar Rusia untuk Belarus Boris Gryzlov. 

TRIBUNNEWS.COM, MINSK - Pemerintah Belarusia memfasilitasi dua negara yang berkonflik, Rusia dan Ukraina.

Pertemuan dua negara tersebut terjadi di Gomel dekat Sungai Pripyat perbatasan Belarusia dengan Rusia.

Kantor Kepresidenan Ukraina dalam pernyataannya seperti dilansir CNN menyebut bahwa pihaknya menginginkan adanya gencatan senjata.

"Delegasi Ukraina tiba di perbatasan Ukraina-Belarusia untuk terlibat dalam pembicaraan dengan perwakilan Federasi Rusia," demikian pernyataan kantor kepresidenan Ukraina, Senin(28/2/2022).

Baca juga: Tentara Rusia Terekam CCTV Menjarah Bank dan Toko di Ukraina

Dalam foto-foto yang dilansir Reuters, perundingan sudah dimulai.

Hadir dalam perundingan Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei, membuat pernyataan saat Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dan Vladimir Medinsky, ajudan presiden Rusia dan delegasi lainnya.

"Teman-teman terkasih, Presiden Belarusia telah meminta saya untuk menyambut Anda dan memfasilitasi pekerjaan Anda sebanyak mungkin. Seperti yang telah disepakati dengan Presiden (Volodymyr) Zelenskiy dan Putin, Anda dapat merasa benar-benar aman," kata Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei saat membuka perundingan.

Berita Rekomendasi

Delegasi Rusia yang dipimpin oleh penasihat kepresidenan Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan pihaknya juga sudah berada di Belarusia dan siap mengikuti perundingan dengan Ukraina.

Medinsky menyebut pihaknya sudah saat ingin menghentikan konflik kedua negara.

"Kami jelas memiliki kepentingan untuk mencapai sejumlah kesepakatan sesegera mungkin," ujar Medinsky.

Medinsky menyebut logistik untuk delegasi Ukraina 'sangat sulit', dengan waktu kedatangan ditunda beberapa kali. (Reuters/CNN/Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas