Raja Edward VII, Dalang di Balik Perang Dunia Pertama. Siapa Dalang Perang Rusia vs Ukraina?
Perang bisa dipicu oleh perbedaan agama, perebutan pengaruh atau wilayah, rebutan sumber daya ekonomi, dan terutama rebutan negara jajahan.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Nothing is new under the sun.
Dalam sejarahnya, perang mewarnai peradaban manusia. Penulis klasik Charles Darwin dan penulis kontemporer Jareed Diamond sudah meyakini dan menuliskannya dalam bukunya masing-masing.
Sejak anak Adam dan Hawa, Habil dan Qabil bertengkar, umat manusia pun selalu berkonflik yang diakhiri peperangan. Mulai dari perang saudara, perang antar negara, hingga perang besar yang melibatkan negara-begara besar seperti perang dunia.
Perang selalu mempunyai alasan dari masing-masing yang terlibat. Bahkan sampai muncul istilah dalam Bahasa Latin, “Si Vis Pacem, Para Bellum”. Artinya, “Jika Anda mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang“.
Tak jelas siapa yang pertama kali memunculkan ungkapan tersebut, meskipun ada yang meyakini penulis militer Romawi, Publius Flavius Vegetius Renatus.
Perang bisa dipicu oleh perbedaan keyakinan atau agama, perebutan pengaruh atau wilayah, rebutan sumber daya ekonomi, dan terutama rebutan negara jajahan.
Dalam Perang Dunia Pertama, Raja Inggris Edward VII yang berkuasa antara 1901-1910, merupakan dalang di balik meletusnya perang dunia. Meskipun memerintah singkat, hanya sembilan tahun, ia mempunyai obsesi untuk menjadikan Inggris bertahan sebagai pendominasi dunia.
Tentu saja, dalam perang Rusia versus Ukraina yang dikhawatirkan memicu perang dunia ketiga, pasti ada aktor intelektualnya. Tapi siapakah dia?
Ada yang menuduh NATO (barat), tak sedikit pula yang menuding Rusia. Tapi tentu kedua pihak akan membantahnya. Yang jelas, kedua pihak punya alasannya masing-masing. Yang jelas lagi dan getir, rakyat Ukraina-lah yang jadi korban, termasuk anak-anak, akibat ambisi kedua kubu.
Pengaruh Revolusi Industri
Raja Edward VII menyusun skenario perang dunia pertama sejak awal abad 20. Ia dengan sadar menginginkan terjadinya perang besar yang melibatkan negara-negara berpengaruh di Eropa, untuk memadamkan pengaruh Jerman.
Perang dunia yang memakan banyak korban jiwa dari kedua kubu itu melibatkan dua kekuatan. Kekuatan pertama, yaitu Sekutu.
Kubu sekutu disebuat Entente Triple. Terdiri dari Monarki Inggris, Republik Perancis, Kekaisaran Rusia, Kerajaan Belgia, Kerajaan Serbia, Kekaisaran Jepang, Kerajaan Italia, Kerajaan Rumania, Amerika Serikat, Kerajaan Yunani. Rusia kemudian mundur dan berdamai dengan Jerman pada 1918.
Lawannya adalah kubu Sentral, yang disebuat Triple Alliance. Terdiri dari Kekaisaran Jerman, Kekaisaran Austro-Hongaria, Kekaisaran Turki-Ottoman, Kerajaan Bulgaria.