Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Konvoi Militer Rusia Sepanjang 64 Km Lebih, Ada Tank hingga Artileri

Sebuah gambar satelit baru dari Maxar Technologies menunjukkan deretan konvoi kendaraan besar militer Rusia yang telah mencapai pinggiran Kyiv.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Konvoi Militer Rusia Sepanjang 64 Km Lebih, Ada Tank hingga Artileri
(Maxar Technologies / Tangkap Layar CNN)
Konvoi panjang militer Rusia di dekat Kiev, Ukraina. (Maxar Technologies / Tangkap Layar CNN) 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah gambar satelit baru dari Maxar Technologies menunjukkan deretan konvoi kendaraan besar militer Rusia yang telah mencapai pinggiran Kyiv.

Maxar Technologies mengatakan, pada Senin malam (28/2/2022) konvoi tersebut panjangnya lebih dari 40 mil, atau sekitar lebih dari 64 Kilometer (Km).

Maxar mengatakan konvoi itu menempuh jarak sekitar 17 mil dari jalan raya.

Dikutip Tribunnews dari CNN, konvoi militer besar itu terdiri dari kendaraan lapis baja, tank, artileri yang ditarik dan kendaraan logistik lainnya.

Baca juga: Dino Patti Djalal: RI Harus Ambil Sikap Tegas Soal Konflik Ukraina Vs Rusia

Baca juga: Waduh, Uni Eropa Masukkan 26 Orang Rusia ke Daftar Hitam, Termasuk Jubir Kremlin dan Bos-bos Media

Data dan citra satelite yang diambil Senin menunjukkan konvoi membentang dari pangkalan udara Antonov (sekitar 17 mil dari pusat kota Kyiv) ke utara Pribyrsk, Ukraina.

Tidak hanya itu, Maxar Technologies juga mencatat bahwa mereka melihat gumpalan asap membubung dari sejumlah rumah dan bangunan di utara dan barat laut Ivankiv, dekat jalan tempat konvoi militer Rusia.

Hingga saat ini, tidak jelas apa yang menyebabkan kepulan asap tersebut.

Berita Rekomendasi

Menurut Maxar, di beberapa daerah jalan raya begitu padat kendaraan militer sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Maxar Technologies merilis gambar citra satelit mengejutkan, yang menggambarkan iring-iringan truk militer Rusia memasuki ibu kota Kyiv pada Senin (28/2/2022) malam. Saking panjangnya, konvoi truk militer Rusia ini mencapai 40 mil panjangnya! Truk-truk ini melaju beriringan meliuk-liuk di sepanjang jalan raya barat laut Kyiv.
Maxar Technologies merilis gambar citra satelit mengejutkan, yang menggambarkan iring-iringan truk militer Rusia memasuki ibu kota Kyiv pada Senin (28/2/2022) malam. Saking panjangnya, konvoi truk militer Rusia ini mencapai 40 mil panjangnya! Truk-truk ini melaju beriringan meliuk-liuk di sepanjang jalan raya barat laut Kyiv. (Maxar Technologies)

Putin Mulai Siapkan Senjata Nuklir

Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklir Rusia dalam siaga tinggi, pada Minggu (27/2/2022).

Hal ini pun menambah ketegangan di tengah perang panas invasinya ke Ukraina.

Sebelumnya, Putin telah berbicara dengan para pejabat tinggi, menyebut hal tersebut adalah efek dari pernyataan agresif dari pejabat tinggi anggota NATO.

"Negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, tetapi pejabat tinggi dari anggota NATO terkemuka membuat pernyataan agresif mengenai negara kita," kata Putin dalam komentar yang disiarkan televisi.

Baca juga: Rusia Tuding Batalion Azov Ukraina Pakai Sistem Grad Serang Area Pemukiman di Pinggiran Mariupol

Baca juga: 5 Negara dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia 2022, Rusia Berada di Peringkat 2

Tidak hanya itu, Barat mulai menjatuhkan sanksi keuangan yang keras terhadap Rusia.

Peringatan dari 'lawannya' tersebut, membuat Putin mengambil langkah tegas, dikutip dari WGN9.

Putin telah memerintahkan agar senjata nuklir Rusia disiapkan untuk meningkatkan kesiapan peluncuran.

Dia mengatakan kepada menteri pertahanan Rusia dan Kepala Staf Umum Militer untuk menempatkan pasukan pencegah nuklir dalam pasukan khusus tugas tempur.

Perintah Putin tersebut menambah ketegangan dengan Barat atas invasi di Ukraina, dan dapat mengarah pada penggunaan senjata nuklir.

Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga ditembakkan, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia yang menyerang menekan jauh ke Ukraina saat pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kyiv, dengan Ledakan terdengar di ibu kota pada Jumat pagi yang digambarkan oleh pemerintah yang terkepung sebagai
Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga ditembakkan, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia yang menyerang menekan jauh ke Ukraina saat pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kyiv, dengan Ledakan terdengar di ibu kota pada Jumat pagi yang digambarkan oleh pemerintah yang terkepung sebagai "serangan roket yang mengerikan". Ledakan di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan menelantarkan sedikitnya 100.000 orang. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP) (AFP/GENYA SAVILOV)

Baca juga: Mantan Ratu Kecantikan Ukraina Anastasiia Lenna, Siap Angkat Senjata Perangi Tentara Rusia

Tentara Rusia Menyamar Kenakan Seragam Ukraina, Lantas Ditembak Mati

Diberitakan Tribunnews sebelumnya tentara Ukraina disebut telah menembak mati tentara Rusia yang menyamar mengenakan seragam Ukraina.

Sebuah laporan menyebut penyamaran tersebut merupakan taktik terbaru.

Tampak dalam sebuah foto terdapat truk militer Ukraina dan mayat mengenakan seragam militer Ukraina di sebelahnya, diduga sebenarnya orang Rusia yang menyamar.

Pasukan Ukraina dilaporkan telah membunuh sejumlah tentara yang menyamar saat ibu kota Ukraina, Kiev, dikepung pasukan Vladimir Putin, dikutip Tribunnews dari The Sun, Jumat (25/2/2022).

Saat pengepungan di Kiev, warga juga didesak untuk mengangkat senjata, membuat bom-bom molotov, dan menggunakan drone komersial untuk mempertahankan rumah mereka.

Kini, sekitar 18.000 senjata telah dibagikan kepada penduduk Ukraina.

Baca juga: Berita Foto : Ribuan Warga Rusia Ditangkap saat Demonstrasi Tolak Invasi ke Ukraina

Petugas polisi menahan seorang demonstran selama protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina di Moskow pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada hari Kamis, menewaskan puluhan dan memicu peringatan dari para pemimpin Barat tentang sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan udara Rusia menghantam instalasi militer di seluruh negeri dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur, memaksa banyak warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka karena suara bom.
 (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)
Petugas polisi menahan seorang demonstran selama protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina di Moskow pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada hari Kamis, menewaskan puluhan dan memicu peringatan dari para pemimpin Barat tentang sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan udara Rusia menghantam instalasi militer di seluruh negeri dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur, memaksa banyak warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka karena suara bom. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Sementara, dilaporkan juga terdapat suara tembakan dilaporkan terdengar di sekitar Kiev, pertempuran terjadi di distrik Oblonon, dan pusat kota.

Terdapat laporan tentang seorang pria berpakaian sipil yang membawa AK-47 di pusat kota.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah memperingatkan tentang ancaman dari kelompok subversif di kota.

Dikhawatirkan pasukan khusus Rusia dapat mencoba untuk menabur kekacauan dan mengambil pejabat kunci untuk membuka jalan bagi invasi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tank Militer Rusia Mulai Masuki Ibu Kota Ukraina, Warga Diminta Siapkan Bom Molotov

Penyerang lain mungkin adalah sebuah sabotase atau sel tidur Rusia yang setia kepada Putin, dan telah menunggu di Ukraina untuk serangan itu.

Zelenskyy memperingatkan bahwa dia masuk dalam daftar nomor satu target pembunuhan oleh Putin.

Sementara itu, AS mengatakan bahwa Putin mungkin berusaha untuk "memenggal" pemerintah Ukraina.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas