Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Regu Chechnya Ditugaskan Khusus Bunuh Presiden Zelensky, Berhasil Dilumpuhkan Ukraina

Dua regu Chechnya ditugaskan khusus untuk membunuh Presiden Zelensky. Ukraina mengklaim berhasil melumpuhkan kedua regu tersebut.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in 2 Regu Chechnya Ditugaskan Khusus Bunuh Presiden Zelensky, Berhasil Dilumpuhkan Ukraina
Selebaran / PRESIDEN UKRAINA / AFP
Video handout yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 25 Februari 2022 menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan pengarahan di Kantor Kepala Negara di Kyiv. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 24 Februari membandingkan invasi Rusia ke negaranya dengan kampanye militer yang dilakukan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari, menewaskan puluhan orang dan memaksa ratusan orang mengungsi demi hidup mereka di negara tetangga yang pro-Barat itu. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua regu Chechnya ditugaskan khusus untuk membunuh Presiden Zelensky.

Ukraina mengklaim berhasil melumpuhkan kedua regu tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut menjadi sasaran utama invasi Rusia terhadap Ukraina.

Mengutip Newsweek, Kepala Dewan Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan, pihaknya berhasil melumpuhkan dua regu khusus Chechnya yang ditugaskan untuk membunuh Presiden Zelensky.

Keberhasilan tersebut didapat setelah Ukraina mendapatkan informasi dari seorang perwira intelijen Rusia yang menentang invasi negaranya ke Ukraina.

Perwira tersebut dikabarkan memberi tahu pejabat di Kyiv.

"Kami sangat menyadari operasi khusus yang akan dilakukan langsung oleh Kadyrovites untuk melenyapkan presiden kami," kata Danilov.

Berita Rekomendasi

Danilov menyebut, pasukan Chechnya dibagi menjadi dua kelompok khusus.

Baca juga: UPDATE Konflik Rusia-Ukraina: Israel Usul Solusi Diplomatik, 874 Ribu Orang Mengungsi, Sikap China

Baca juga: Wali Kota Kherson Bantah Klaim Rusia: Kota Ini Masih Dikuasai Pasukan Ukraina

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Ini Hal Penting yang Perlu Diketahui pada Hari Ketujuh Serangan Putin

Personel darurat mengevakuasi korban keluar dari balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta.
 (Photo by Sergey BOBOK / AFP)
Personel darurat mengevakuasi korban keluar dari balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) (AFP/SERGEY BOBOK)

Satu regu berhasil dilumpuhkan di Gostomel, utara ibukta Kyiv.

Sementara satu regu lain berhasil “dimusnahkan”.

"Unit pasukan Kadyrov, yang datang untuk membunuh Presiden kita, telah dimusnahkan," kata Danilov.

"Kami tidak akan memberikan Presiden atau negara kami kepada siapa pun. Ini tanah kami, pergi dari sini,” katanya.

Zelensky akui jadi target utama

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut dirinya menjadi target utama serangan Rusia.

Sementara keluarganya adalah sasaran kedua.

Rusia disebut telah menandai Zelensky sebagai musuh utama dan akan membunuhnya.

Hal ini disampaikan Zelensky dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis (24/2/2022) menurut jurnalis yang berbasis di Belarus, Hanna Liubakova.

"Musuh menandai saya sebagai target nomor satu, dan keluarga saya sebagai target nomor dua," kata Zelensky.

Mengutip Newsweek, Rusia telah membuat daftar sasaran warga Ukraina yang akan dieksekusi.

Mereka akan dibunuh atau dikirim ke kamp.

Duta Besar AS untuk PBB Bathsheba Crocker menyebut, tarrget tersebut kemungkinan termasuk pembangkang Rusia dan Belarusia yang diasingkan di Ukraina, jurnalis, aktivis anti-korupsi serta minoritas agama dan etnis lainnya.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas