Kucing Rusia Ikut Terkena Dampak Invasi Ukraina, Dilarang Berkompetisi di Ajang Internasional
Federasi Kucing Internasional memutuskan melarang kucing Rusia mengikuti kompetisi globalnya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Federasi Kucing Internasional memutuskan melarang kucing Rusia mengikuti kompetisi globalnya.
Langkah itu dilakukan sebagai bentuk teguran terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu, The Washington Post melaporkan.
Federasi yang menyebut diri mereka "PBB Federasi Kucing," mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs webnya bahwa mereka terkejut dan ngeri melihat pasukan Rusia menginvasi Ukraina dan memulai perang.
Dikenal sebagai FIFe (untuk nama Prancisnya, Fédération Internationale Féline), dikatakan bahwa keputusan baru itu disahkan pada hari Selasa (1/3/2022).
Dikatakan, larangan baru itu akan tetap berlaku sampai akhir Mei dan kemudian akan ditinjau.
FIFe menulis dalam pernyataannya bahwa pihaknya tidak dapat menyaksikan kekejaman Rusia dan tidak melakukan apa-apa.
Baca juga: Bayi Ukraina Lahir di Bunker saat Rusia Memborbardir Rumah Sakit, Bangsal Bersalin Terkena Rudal
Baca juga: PROFIL Olena Zelenska, Ibu Negara Ukraina, Sempat Dilupakan oleh Presiden Volodymyr Zelensky
"Tidak ada kucing milik peserta pameran yang tinggal di Rusia yang boleh diikutsertakan di acara FIFe mana pun di luar Rusia, terlepas dari organisasi mana peserta pameran ini memegang keanggotaan mereka," kata organisasi yang menjangkau hampir 40 negara itu.
Federasi yang didirikan lebih dari 70 tahun lalu itu juga mengatakan tidak akan mengizinkan kucing yang dibiakkan di Rusia untuk diimpor atau didaftarkan di salah satu buku silsilahnya.
Para pejabat mengatakan mereka akan menyumbangkan dana untuk membantu pembiak kucing di Ukraina dan berterima kasih kepada negara-negara tetangga atas upaya mereka untuk membantu pengungsi Ukraina.
Menurut situs webnya, FIFe mengadakan lebih dari 700 pertunjukan secara global setiap tahun.
Lebih dari 200.000 kucing dipamerkan dari Brasil hingga Inggris.
Sementara itu, negara-negara di seluruh dunia telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia setelah invasi Presiden Vladimir Putin.