Hampir Seluruh Dunia Mengecam Invasi Rusia tapi Masih Ada Negara yang Mendukung Moskow, Siapa Saja?
Hampir semua negara menentang keras aksi Rusia tersebut karena bisa menyebabkan terjadinya Perang Dunia Ke III. Siapa saja yang mendukung?
Editor: Malvyandie Haryadi
"Rusia menunjukkan posisinya kepada dunia sebagai kekuatan dunia," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Jenderal Min Aung Hlaing pernah berkata kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, tentara Myanmar menjadi salah satu yang terkuat di kawasan berkat bantuan negaranya, menurut kantor berita TASS.
3. Suriah
Dalam panggilan telepon kepada Putin pada Jumat (25/2/2022), Presiden Suriah Bashar Al-Assad memuji invasi Rusia ke Ukraina.
Dikutip dari AFP Assad mengatakan, keputusan Putin itu adalah untuk mengoreksi sejarah.
"Presiden Assad menekankan bahwa apa yang terjadi hari ini adalah koreksi sejarah dan pemulihan keseimbangan dalam tatanan global setelah jatuhnya Uni Soviet," ujar kantor kepresidenan Suriah.
Assad juga mengatakan, "Suriah mendukung Federasi Rusia berdasarkan keyakinannya bahwa posisinya benar dan karena menghadapi ekspansionisme NATO adalah hak Rusia".
Suriah adalah sekutu setia Rusia yang melakukan intervensi dalam perang saudara Suriah pada 2015, dengan meluncurkan serangan udara untuk mendukung pasukan rezim Assad.
4. Venezuela
Dikutip dari KompasTren, Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa (22/2/2022) menyatakan dukungan penuh kepada Rusia dalam menghadapi sikap agresif yang diambil oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Venezuela mengumumkan semua dukungannya untuk Presiden Vladimir Putin dalam membela perdamaian di Rusia, rakyatnya, dan tanah airnya. Semua dukungan kami untuk Presiden Putin!,” kata Nicolas Maduro dikutip dari TeleSUR, Rabu (23/2/2022).
"Perdamaian Rusia adalah perdamaian dunia dan kami akan mempertahankannya. Rusia dan semua orang di dunia harus dihormati,” imbuhnya.
5. Kuba
Kuba bersama Suriah, Nikaragua, dan Venezuela adalah empat negara paling awal yang menyatakan dukungan saat Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, dua wilayah separatis pro-Rusia di Ukraina.