Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Pemimpin Dunia saat Rusia Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina

Para pemimpin dunia menuduh Rusia membahayakan keselamatan seluruh Eropa setelah pasukannya menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
zoom-in Reaksi Pemimpin Dunia saat Rusia Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina
ZAPORIZHZHIA NUCLEAR AUTHORITY / AFP
Pengambilan gambar dari rekaman yang diperoleh dari streaming langsung Otoritas Nuklir Zaporizhzhia pada 4 Maret 2022 menunjukkan beberapa ledakan di pembangkit nuklir Ukraina di Zaporizhzhia dari penembakan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin dunia menuduh Rusia membahayakan keselamatan seluruh Eropa setelah pasukannya menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina selatan.

Dilansir BBC.com, kebakaran terjadi di pembangkit nuklir Zaporizhzhia, PLTN terbesar di Eropa, akibat diserang oleh Rusia, Jumat (4/3/2022).

Pihak berwenang mengatakan fasilitas itu sekarang aman dan tingkat radiasinya normal.

Namun Perdana Menteri Inggris Boris Jonson mengatakan serangan sembrono itu bisa secara langsung mengancam keselamatan seluruh Eropa.

Presiden AS Joe Biden mendesak Moskow untuk menghentikan kegiatan militernya di sekitar lokasi tersebut.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sementara itu mengatakan serangan mengerikan dari Rusia harus segera dihentikan.

Baca juga: Invasi Rusia di Ukraina Hari Kesembilan, Ini 14 Hal yang Terjadi

Berita Rekomendasi

Baca juga: Invasi Rusia: Foto sebelum dan sesudah serangan Rusia ungkap kehancuran kota-kota di Ukraina

Di sisi lain, Zelensky menuduh Rusia menggunakan "teror nuklir" dan ingin mengulangi bencana Chernobyl 1986.

"Jika ada ledakan, itu adalah akhir dari segalanya. Akhir dari Eropa," kata Zelensky.

Sebuah rekaman video dari pembangkit nuklir menunjukkan ledakan menerangi langit malam dan memicu gumpalan asap.

Tangkap layar dari rekaman yang diperoleh dari streaming langsung dari Otoritas Nuklir Zaporizhzhia pada 4 Maret 2022 menunjukkan beberapa ledakan di pembangkit nuklir Ukraina di Zaporizhzhia dari penembakan Rusia.
Tangkap layar dari rekaman yang diperoleh dari streaming langsung dari Otoritas Nuklir Zaporizhzhia pada 4 Maret 2022 menunjukkan beberapa ledakan di pembangkit nuklir Ukraina di Zaporizhzhia dari penembakan Rusia. (LAURENT FIEVET / ZAPORIZHZHIA NUCLEAR AUTHORITY / AFP)

Para pekerja di PLTN mengatakan kebarakan terjadi di sebuah gedung pelatihan di luar perimeter pabrik.

Hanya satu dari enam reaktor pabrik yang beroperasi.

Pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengatakan kebakaran itu tidak mempengaruhi peralatan penting PLTN dan tidak ada peningkatan tingkat radiasi.

Tetapi IAEA mengatakan mereka dalam mode respons 24/7 penuh karena situasi serius yang terjadi di pembangkit listrik.

Layanan darurat Ukraina mengatakan awalnya mereka dihadang untuk mencapai lokasi kebakaran.

Presiden Biden lalu secara terbuka meminta Rusia untuk mengizinkan petugas pemadam kebakaran masuk ke lokasi.

Boris Johnson mengatakan dia akan mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat atas serangan itu.

Baca juga: Rusia Perkuat Pasukan di Selatan Ukraina, 1 Juta Lebih Pengungsi Hijrah

Baca juga: Pembangkit Listrik Nuklir Zaporizhzhia Diserang Tentara Rusia, Menlu Ukraina Ingatkan Ancaman Ini

PLTN Zaporizhzhia di Ukraina sebelum dibombardir tentara Rusia. Ini merupakan PLTN terbesar di Eropa dengan 6 reaktor nuklir yang mampu menghasilkan energi listrik 40-42 miliar kWh.
PLTN Zaporizhzhia di Ukraina sebelum dibombardir tentara Rusia. Ini merupakan PLTN terbesar di Eropa dengan 6 reaktor nuklir yang mampu menghasilkan energi listrik 40-42 miliar kWh. (Azer News)

Para ahli mengatakan menyerang pembangkit nuklir belum pernah terjadi sebelumnya, dan situasinya masih sangat berbahaya.

Dr Graham Allison, pakar keamanan nuklir di Universitas Harvard, mengatakan kemungkinan terburuk adalah jika kebakaran di PLTN menyebabkan kehancuran dan memicu pelepasan radioaktivitas yang mencemari daerah sekitarnya selama bertahun-tahun.

Namun ia juga mengatakan bahwa kemungkinan besar pasukan Rusia lebih mencoba untuk "menutup pasokan listrik ke daerah sekitarnya", daripada menyerang pembangkit nuklir tersebut.

PLTN yang terletak sekitar 550 km tenggara ibukota Kyiv, menghasilkan hampir seperempat dari semua listrik di Ukraina.

Pasukan Rusia telah menguasai pembangkit nuklir Chernobyl, lokasi bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

Berita tentang insiden terbaru di Zaporizhzhia menyebabkan harga saham di Asia turun tajam.

Lebih dari satu juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi dimulai pekan lalu.

Meskipun menerima sanksi internasional, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangannya "sesuai jadwal, sesuai rencana".

Baca juga: Ukraina Galang Dana Lewat NFT untuk Biayai Tentaranya Perang Melawan Rusia

Baca juga: AS dan Inggris Respon Serangan Rusia di PLTN Zaporizhzhia, PM Boris Serukan Rapat Darurat DK PBB

Putin telah menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi karena pernyataan agresif oleh Barat.

Para menteri Barat akan mengadakan pembicaraan krisis di Brussel pada hari Jumat karena mereka berusaha untuk menunjukkan dukungan mereka untuk Ukraina.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss menyebutnya "salah satu hari terbesar diplomasi" di mana sekutu bersiap untuk menargetkan ekonomi Rusia dengan lebih banyak sanksi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas