Rusia Siap Berikan Balasan Keras untuk Inggris, Buntut Sanksi Ekonomi hingga Bantu Ukraina
Rusia mengungkapkan telah menyiapkan tindakan balasan kepada Inggris atas sanksi yang dijatuhkan dan membantu Ukraina.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia mengungkapkan telah menyiapkan tindakan balasan kepada Inggris atas sanksi yang dijatuhkan dan membantu Ukraina.
Inggris dan sejumlah negara Barat telah memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia, setelah yang bersangkutan menyerang Ukraina sejak pekan lalu.
Sanksi tersebut pun membuat Rusia terancam krisis ekonomi, setelah mata uang rubel anjlok.
Ancaman kepada Inggris dan sekutunya itu dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Rusia tak akan lupa keinginan Inggris untuk bekerja sama dengan pasukan ultra-nasionalis di Ukraina dan mengirimkan senjata Inggris ke rezim Kiev,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dikutip dari Mirror.
“Histeria sanksi yang dimainkan London merupakan salah satu yang memimpin, jika bukan yang utama, dan membuat kami tak punya pilihan selain mengambil tindakan pembalasan yang keras secara proporsional,” tambahnya.
Zakharova juga menegaskan bahwa dengan begitu, London telah membuat pilihan terakhir untuk konfrontasi terbuka dengan Rusia.
“Perkembangan seperti itu meyakinkan kami sekali lagi bahwa Russophobia dan tujuan melemahkan Rusia adalah elemen integral dari kebijakan luar negeri Inggris,” tuturnya.
Baca juga: Turki Tentang Sanksi Barat ke Rusia, Erdogan akan Hubungi Putin Minta Serangan ke Ukraina Dihentikan
Pernyataan ini muncul setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan akan kembali memberikan paket sanksi yang tak pernah dilihat Rusia, jika tak segera menghentikan serangan ke Ukraina.
Meski mendapat kemarahan Rusia, Johnson dikritik karena hanya akan memberikan sanksi kepada 15 individu di Rusia, termasuk Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Hal itu berbanding terbalik dengan Uni Eropa yang memberikan sanksi dan larangan perjalanan kepada 702 orang di Rusia.
Termasuk semua anggota parlemen Rusia dan 50 organisasi yang memiliki hubungan dengan Putin.
Putin sebut sanksi Barat mirip deklarasi perang
Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat atas invasinya ke Ukraina sebagai "mirip dengan deklarasi perang".