Pengungsi dari Kyiv dan Kharkiv Dievakuasi ke Belarus dan Rusia, Ukraina Tolak Tawaran Rusia
Pengungsi dari Kyiv dan Kharkiv dievakuasi ke Belarus dan Rusia, Ukraina tolak tawaran Rusia dan jalur evakuasi yang mereka sebut tidak bermoral.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Rusia juga mengatakan akan memulai pengangkutan udara untuk membawa orang Ukraina dari Kyiv ke Rusia.
Assperson untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menyebut langkah itu benar-benar tidak bermoral dan mengatakan Rusia berusaha memanfaatkan penderitaan rakyat.
"Mereka adalah warga negara Ukraina, mereka harus memiliki hak untuk mengungsi ke wilayah Ukraina," kata juru bicara itu seperti dikutip kantor berita Reuters.
“Ini adalah salah satu masalah yang menyebabkan koridor kemanusiaan rusak. Pengungsi tampaknya setuju dengan mereka, tetapi Rusia sendiri ingin memberikan bantuan kemanusiaan untuk sebuah gambar di TV, dan ingin koridor mengarah ke arah mereka,” tambahnya.
Baca juga: Hari ke-12 Invasi Rusia ke Ukraina: Pasukan Putin Tingkatkan Serangan, Evakuasi Warga Sipil Gagal
Koridor Kemanusiaan Terancam Gagal
Pekan lalu, Rusia dan Ukraina sepakat untuk membuka koridor kemanusiaan untuk mengizinkan warga sipil keluar dari beberapa zona pertempuran, namun sejauh ini tidak ada yang berhasil, dengan kedua pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata lokal.
Pada Senin ini, PM Modi telah berbicara dengan Presiden Putin dari Rusia dan Presiden Zelensky dari Ukraina.
Sumber pemerintah mengatakan PM Modi telah mendesak Presiden Putin untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Presiden Zelensky, di samping negosiasi yang sedang berlangsung antara perwakilan mereka.
Putin sebelumnya mengatakan dia akan mencapai tujuannya di Ukraina "melalui negosiasi atau melalui perang".
PM Modi juga menekankan pentingnya evakuasi aman warga India dari Sumy sedini mungkin.
Presiden Putin telah meyakinkan PM Modi tentang semua kemungkinan kerja sama dalam evakuasi mereka yang aman.
Saat ini Pengadilan tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa sedang mendengarkan banding Ukraina untuk keputusan darurat yang mengharuskan Rusia menghentikan invasinya.
Kyiv mengajukan kasus mendesak pada 27 Februari 2022, dengan mengatakan Rusia secara ilegal membenarkan perangnya dengan tuduhan palsu genosida di wilayah Donetsk dan Lugansk Ukraina.
Namun, Rusia telah menolak untuk menghadiri sidang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.