Presiden Biden Minta DPR AS Setujui Pencairan Bantuan 10 Miliar Dolar Untuk Ukraina
Sementara Presiden Ukraina Volodymir Zelenskyy meminta sanksi yang lebih kuat saat Rusia meningkatkan serangan.
Editor: Hendra Gunawan
“Kami sedang berbicara dengan teman-teman Polandia kami sekarang tentang apa yang mungkin dapat kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka jika, pada kenyataannya, mereka memilih untuk menyediakan jet tempur ini ke Ukraina,” kata Blinken selama wawancara dengan CBS News. Menghadapi Bangsa.”
Baca juga: Inggris Klaim Rusia Targetkan Area Berpenduduk, Diduga untuk Runtuhkan Moral Ukraina
Namun seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk zona larangan terbang di atas negaranya terus tidak mendapat dukungan.
Zelenskyy mengatakan dalam sebuah pidato video pada hari Minggu bahwa "dunia cukup kuat untuk menutup langit kita." Dia juga meminta sanksi yang lebih kuat terhadap Rusia.
Negara-negara NATO telah mengesampingkan pengawasan zona larangan terbang, yang akan melarang semua pesawat tidak sah terbang di atas Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan mempertimbangkan deklarasi pihak ketiga tentang zona larangan terbang di atas Ukraina sebagai "keikutsertaan" dalam konflik bersenjata.
Blinken juga mengatakan AS dan sekutunya sedang dalam pembicaraan untuk melarang impor minyak Rusia, sebuah langkah yang akan membutuhkan upaya yang berhasil untuk menyediakan "pasokan minyak yang tepat di pasar dunia." Rusia memasok sekitar 30% minyak Eropa dan 40% gas alamnya.
Selama akhir pekan, militer Rusia terus berupaya mengisolasi kota-kota besar Ukraina, termasuk Kyiv, kata seorang pejabat senior Departemen Pertahanan, Minggu.
Tetapi pasukan yang menyerang dekat Kyiv, Kharkiv dan Chernihiv di utara dan timur Ukraina menghadapi perlawanan yang kuat, kata pejabat itu.
Inggris Siapkan 100 Juta Dolar AS
Sementara Pemerintah Inggris, melalui Kantor Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan akan memberikan 100 juta dolar AS (75,6 juta pound) ke Ukraina melalui Bank Dunia.
Pemberian uang itu bertujuan untuk menjaga fungsi inti negara tetap berjalan dan mengurangi tekanan keuangan yang disebabkan oleh invasi Rusia.
Inggris tengah berupaya berperan sentral dalam merespons invasi Rusia ke Ukraina dengan memberikan bantuan militer defensif, dengan alasan untuk sanksi lebih keras lagi Kremlin dan menawarkan dukungan keuangan.
Namun, pemerintah Johnson telah menghadapi kritik bahwa sanksinya terlalu lambat dan program pengungsinya kurang memuaskan.
Putaran uang tunai terakhir, yang merupakan tambahan dari 290,95 juta dolar AS (220 juta pound) yang dijanjikan, dapat digunakan untuk membayar pekerja sektor publik di Ukraina atau mendanai pembayaran pensiun dan jaminan sosial, kata pihak berwenang Inggris.