Pentagon: Rusia Rekrut Warga Suriah Jadi Tentara Bayaran di Ukraina
The Wall Street Journal melaporkan, beberapa tentara bayaran Suriah sudah berada di Rusia dan bersiap untuk memasuki medan pertempuran di Ukraina.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Rusia berusaha merekrut warga Suriah untuk berperang di Ukraina guna mendukung invasi Moskow, sebut seorang pejabat senior di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.
Dia tidak menjelaskan berapa banyak warga Suriah yang ingin direkrut Rusia. Selain itu juga tidak ada bukti pejuang Suriah telah tiba di Ukraina sejauh ini.
Dikutip dari The Guardian, Selasa (8/3/2022) upaya perekrutan warga Suriah oleh Rusia pertama kali dilaporkan situs berita Suriah, DeirEzzor24.
Media tersebut mengatakan, Moskow mencari sukarelawan pengawal pasukan militer dengan kontrak enam bulan dengan bayaran antara 200 dolar AS hingga 300 dolar AS per bulan.
Baca juga: Berunding Damai, Menlu Ukraina dan Rusia Sepakat Bertemu di Turki Esok
The Wall Street Journal melaporkan, beberapa tentara bayaran Suriah sudah berada di Rusia dan bersiap untuk memasuki medan pertempuran di Ukraina.
Selain itu, Rusia juga telah mengerahkan pasukan Chechnya di Ukraina, menurut pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Baca juga: Rusia Ancam Tutup Aliran Gas ke Jerman Jika Larangan Ekspor Minyak Berlanjut
Pekan lalu, Oleksiy Danilov, yang menjabat sebagai sekretaris dewan keamanan dan pertahanan nasional Ukraina, menuduh bahwa satu unit pasukan khusus Chechnya telah dikirim untuk membunuh presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.
Baca juga: Google: Hacker Rusia dan China Lakukan Spionase dan Kampanye Phising di Ukraina
Danilov mengatakan Ukraina telah menerima petunjuk dari dalam badan intelijen FSB Rusia dan telah mencegat dan membunuh regu Chechnya di pinggiran Kyiv.
Menurut Pentagon, belum ada tanda-tanda tentara Belarus mengambil bagian dalam invasi Rusia ke Ukraina atau bahkan bersiap untuk ambil bagian, meskipun ada laporan bahwa mereka mungkin dikirim ke garis depan.