Rusia dan Ukraina Gencatan Senjata 12 Jam, Koridor Kemanusiaan Dibuka di Beberapa Kota
Rusia dan Ukraina setujui gencatan senjata 12 jam mulai 09.00-21.00 waktu setempat, Ukraina buka koridor kemanusiaan di beberapa kota untuk evakuasi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
3. Sumy ke Poltava;
4. Izyum ke Lozova
5. Volnovakha ke Pokrovsk di Donetsk;
6. Beberapa kota di sekitar Kyiv, yaitu Vorzel, Borodyanka, Bucha, Irpin dan Hostomel, ke ibu kota.
Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, mengatakan pasukan Moskow akan "mengamati" selama gencatan senjata.
Dua upaya gencatan senjata sebelumnya telah gagal, meskipun seperti yang telah dilaporkan, sekitar tujuh ribu orang dievakuasi dari Sumy pada Selasa (8/3/2022).
Sebelumnya, Rusia telah dituduh oleh pemerintah Ukraina karena melanggar perjanjian gencatan senjata dengan membombardir jalan yang dirancang untuk memungkinkan warga melarikan diri dari Mariupol.
Penduduk kota pelabuhan tidak hanya menjadi sasaran pemboman Rusia, namun mereka juga kekurangan panas, air, fasilitas sanitasi, dan telepon.
Presiden AS Joe Biden pada Selasa, melarang impor minyak mentah Rusia dan produk minyak tertentu, gas alam cair, dan batu bara.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan pada Selasa, siswa India yang terdampar di kota Sumy telah dipindahkan dan penerbangan di bawah Operasi Ganga sedang dipersiapkan untuk membawa mereka kembali ke rumah.
Baca juga: China: NATO Dorong Ketegangan Rusia-Ukraina ke Titik Puncak
Baca juga: Intel AS: Putin Tidak akan Berhenti Menyerang Meski Rusia Dilanda Kesulitan Ekonomi
Panti Asuhan di Vorzel Meminta Operasi Khusus untuk Mengungsi
Diberitakan oleh Washington Post, pihak berwenang di Moskow sebelumnya telah mengusulkan untuk mengevakuasi warga sipil ke Rusia atau sekutunya, Belarus, yang menurut Ukraina tidak dapat diterima.
Kemudian, pada Rabu (9/3/2022), kelompok separatis di Donetsk mengatakan Kyiv tidak setuju untuk mengusulkan koridor evakuasi dari Mariupol dan Volnovkha ke Rusia atau ke wilayah separatis.
Sedangkan di Vorzel, sebuah kota di luar Kyiv, 55 anak-anak dan 26 karyawan panti asuhan perlu dievakuasi dari rumah sakit bersalin dalam "operasi khusus terpisah," kata Vereshchuk.