Xi Jinping kepada Pemimpin Eropa: China Bersedia Menengahi Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Xi Jinping mengatakan China bersedia menengahi konflik Rusia dan Ukraina, Selasa (8/3/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Sementara itu, para pejabat China secara teratur menunjuk ekspansi NATO ke arah timur sebagai akar penyebab konflik - meniru poin pembicaraan penting Rusia.
Xi menekankan perlunya mendukung pembicaraan damai dan mendorong kedua belah pihak untuk "melanjutkan pembicaraan dan membawa hasil damai," menurut pernyataan Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Kisah PMI Asal Bali Pulang dari Ukraina: Handayani Bersyukur, Dewi Masih Trauma
Sekali lagi, China meminta pihak-pihak untuk melakukan "pengekangan maksimum" untuk mencegah krisis kemanusiaan besar-besaran.
Pihak berwenang mengatakan siap untuk menyediakan Ukraina dengan pasokan bantuan kemanusiaan lebih lanjut.
Lebih jauh, pekan lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan China "siap mencari solusi damai" dalam pembicaraan diplomatik untuk mengakhiri perang.
Xi sekali lagi mengutuk sanksi Barat selama panggilan teleponSelasa (8/3/2022).
Baca juga: AS Khawatir Rusia Rebut Fasilitas Penelitian Biologis Ukraina
Dia memperingatkan sanksi akan "mengurangi ekonomi global yang sudah dirusak oleh pandemi."
"Ini bukan untuk kepentingan siapa pun. Kita perlu secara aktif mengadvokasi visi keamanan bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan," kata Xi, menurut pernyataan itu.
AS: Perang ini tidak baik untuk China
Sementara itu, Al Jazeera melaporkan, Sekretaris Negara untuk Urusan Politik Amerika Serikat, Victoria Nuland, selama sidang Kongres mengatakan keterlibatan AS dengan China, bertujuan untuk membuat Beijing mempengaruhi Moskow agar mengakhiri invasi.
Komentar Nuland juga dimaksudkan untuk panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menlu China, Wang Yi.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina: 61 Rumah Sakit Ukraina Rusak, 50 Anak Meninggal
"(Niat kami) untuk menggarisbawahi bahwa perang ini tidak baik untuk China," kata Nuland kepada Legislator AS.
"Kami ingin melihat China menggunakan pengaruhnya kepada Rusia agar mengakhir perang, dan membantu menjalankan koridor kemanusiaan," terang Nuland.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.