Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Bantah Klaim Rusia soal Kerja Sama Pengembangan Senjata Biologis dengan Ukraina

Pemerintah AS membantah terkait klaim Rusia bahwa pihaknya bekerjasama dengan Ukraina terkait kerjasama pengembangan senjata biologis.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in AS Bantah Klaim Rusia soal Kerja Sama Pengembangan Senjata Biologis dengan Ukraina
Kompas.com
Pemerintah AS membantah terkait klaim Rusia bahwa pihaknya bekerjasama dengan Ukraina terkait kerjasama pengembangan senjata biologis. 

Penghapusan Barang Bukti

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. (IST/VESTNIK KAVKAZA via Tribun Jogja)

Ukraina juga membantah klaim dari Rusia tersebut dan bantahan itu juga tidak kunjung direspon oleh Moskow.

Lalu pada Rabu kemarin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova telah menghubungi Washington untuk mengungkapkan informasi mengenai apa yang disebutnya sebagai aktivitas terlarang di Ukraina.

Ia mengatakan pihaknya memiliki dokumen yang memperlihatkan Kementerian Kesehatan Ukraina telah memerintah penghancuran sampel dari wabah seperti kolera, anthrax, dan wabah lainnya sebelum pasukan Rusia masuk ke Ukraina pertama kali pada 24 Februari 2022.

Zakharova menambahkan dokumen yang berdasarkan penggalian informasi ole pasukan Rusia di Ukraina tersebut memperlihatkan adanya tindakan darurat untuk menghapus bukti program militer terkait senjata biologis yang dibiayai oleh Pentagon.

“Ini dapat menjadi bukti bahwa komponen senjata biologis sedang dikembangkan di laboratorium biologi di Ukrainan yang berlokasi dekat dengan perbatasan kita,” kata Zakharova.

“Tindakan darurat untuk menghancurkan wabah yang berbahaya pada 24 Februari lalu adalah langkah yang diperlukan serta menyembunyikan bukti bahwa Ukraina dan AS telah menciderai pasal 1 dari isi Konvensi Senjata Biologis dan Beracun,” imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Namun dirinya tidak memberikan detail lebih terkait dokumen yang dimilikinya tersebut.

Kemudian, Kementerian Luar Negeri China, pada Selasa (8/3/2022), mengatakan pihak AS memiliki 336 laboratorium di 30 negara yang langsung dibawah kontrolnya, termasuk 26 laboratorium di Ukrina.

Hal ini juga membuat AS dapat dikatakan memberikan tanggung jawab penuh terhadap aktivitas militer dalam pembuatan senjata biologis di negaranya dan luar negaranya, serta menjadi subjek atas verifikasi multilateral.

Selanjutnya ketika ditanya terkait klaim dari Rusia dan China, juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric mengatakan secara global tidak ada informasi yang terkonfirmasi terkait adanya jenis laboratorium tersebut.

“Kolega kita di World Health Organization (WHO) yang bekerja dengan Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui mengenai aktivitas yang menjadi bagian dari pekerjaan dengan Pemerintah Ukraina.”

“Hal itu termasuk terkait adanya senjata kimia dan senjata biologis,” ujarnya.

Sebelumnya, pihak Ukraina mengatakan bahwa negaranya memiliki kesamaan dengan negara lain yaitu memiliki laboratorium kesehatan publik yang meneliti mengurangi ancaman dari penyakit berbahaya yang dapat berefek kepada hewan ataupun manusia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas