Diplomat Rusia Desak AS Ungkap Informasi Soal Kegiatan Biolab di Ukraina
Rusia mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menyampaikan kepada komunitas internasional tentang program biologis militer yang didanai AS namun diterapka
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Rusia mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menyampaikan kepada komunitas internasional tentang program biologis militer yang didanai AS namun diterapkan di Ukraina.
Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada briefing Rabu kemarin.
"Kami mengkonfirmasi bahwa fakta yang terungkap selama operasi militer khusus Rusia di Ukraina menunjukkan upaya rezim Ukraina untuk segera menutupi jejak program biologis militer. Ini bukan tentang penelitian ilmiah damai karena program ini dibiayai oleh Departemen Pertahanan AS," tegas Zakharova.
Ia pun meminta pemerintahan Presiden Joe Biden dan Pentagon untuk segera membeberkan informasi kepada komunitas internasional terkait temuan ini.
"Kami rasa Departemen Pertahanan AS dan administrasi Kepresidenan AS perlu menginformasikan kepada masyarakat internasional tentang program-program yang diterapkan di Ukraina, melakukannya secara resmi daripada melalui Juru bicara mereka," kata Zakharova.
Dikutip dari laman TASS, Kamis (9/3/2022), Zakharova kemudian mempertanyakan alasan dibalik proyek tersebut, karena Ukraina berada di benua Eropa, sehingga tentunya tidak memiliki perbatasan secara langsung dengan AS.
Baca juga: AS Bantah Klaim Rusia soal Kerja Sama Pengembangan Senjata Biologis dengan Ukraina
"Penelitian anda, bahan biologis anda, terutama digunakan untuk tujuan militer, muncul di Ukraina sejak awal. Apa yang anda lakukan di sana? Ini adalah benua lain, anda tidak berbagi perbatasan yang sama dan tidak ada pangkalan anda," papar Zakharova.
Diplomat Rusia itu menekankan bahwa dunia perlu mengetahui apa yang ingin dilakukan AS di sana, apa tujuannya, dan berapa banyak investasi yang telah digelontorkan untuk aktivitas biologis Ukraina.
Karyawan laboratorium biologi Ukraina, kata dia, telah memberikan dokumen tentang pemusnahan darurat patogen yang sangat berbahaya, termasuk wabah, antraks, dan kolera, yang terjadi pada 24 Februari lalu.
"Dapat disimpulkan bahwa komponen biologis senjata sedang dikembangkan di biolab Ukraina yang terletak di sekitar perbatasan kami. Pemusnahan darurat patogen berbahaya pada 24 Februari merupakan langkah penting yang bertujuan untuk menyembunyikan fakta bahwa Ukraina dan AS telah melanggar Pasal 1 Konvensi Senjata Biologis dan Racun. Pertanyaannya adalah 'bagaimana semua itu dihancurkan? Dan apakah itu benar-benar hancur?," jelas Zakharova.
Menurutnya, temuan tersebut menegaskan keluhan Rusia berkaitan dengan kegiatan militer dan biologis AS serta sekutunya di negara-negara pasca-Soviet.
"Untuk mengatasi keluhan ini, kami menganggap mungkin untuk mengaktifkan Pasal 5 dan 6 dari konvensi yang disebutkan di atas, yang mengatakan bahwa negara-negara pihak harus mengadakan konsultasi untuk menyelesaikan masalah apapun yang terkait dengan tujuan konvensi dan implementasi ketentuannya, serta bekerja sama dalam menyelidiki kemungkinan pelanggaran kewajiban berdasarkan konvensi," tegas Zakharova.
Ia kembali menegaskan bahwa AS secara sengaja terus merusak pembicaraan tentang kontrol atas penelitian biologi demi mencegah agar inspeksi laboratorium tidak dilakukan.
"Itu terjadi pada musim semi 2021, saat kami menunjukkan bahwa AS terus menghalangi upaya untuk melanjutkan pembicaraan tentang protokol yang relevan meskipun mandat kelompok khusus tetap berlaku," tutur Zakharova.