Rumah Sakit Bersalin di Mariupol Terkena Serangan Udara, 3 Orang Dinyatakan Meninggal
Rumah sakit bersalin di Mariupol terkena serangan udara, 3 orang dinyatakan meninggal. Total ada 18 serangan fasilitas medis selama 2 minggu terakhir.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Sebanyak tujuh rute evakuasi diharapkan pada hari Kamis.
“Kami akan berdoa agar kami bisa mengeluarkan orang dari Mariupol,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca juga: Menlu Rusia dan Ukraina akan Bertemu di Turki: Buka Jalan Menuju Pertemuan Putin dan Zelenskiy
Pasukan Rusia Memperluas Serangan
Pasukan Rusia telah merebut beberapa kota di pinggiran Kyiv.
Rusia masih berusaha untuk merebut Chernihiv di utara, serta maju ke kota-kota Mykolaiv, Kryviy Rih, Voznesensk dan Novovorontsovka di selatan, menurut keterangan staf umum angkatan bersenjata Ukraina, Kamis (10/3/2022).
Otoritas sipil melaporkan pemboman Rusia terjadi semalam pada Rabu (9/3/2022) di pinggiran Kyiv, dan dua kota lainnya, serta tembakan artileri di Kharkiv, di timur.
Rusia telah mengerahkan lebih dari 150 ribu tentara dan mempertahankan keunggulan besar, terutama dalam senjata, meskipun menghadapi perlawanan sengit Ukraina dan tekanan keuangan global yang bertujuan melumpuhkan ekonominya.
Lebih dari 40 ribu warga sipil dievakuasi dari seluruh Ukraina pada Rabu (9/3/2022), namun pemerintah Ukraina berjuang untuk menjauhkan orang-orang dari zona konflik di sekitar kota Kyiv, Kharkiv dan Mariupol.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan sebelumnya, koridor harus memungkinkan penduduk kota-kota yang dibombardir berat seperti Mariupol, Enerhodar, Sumy, Izyum dan Volnovakha, serta kota-kota di sekitar Kyiv termasuk Bucha, Irpin dan Hostomel, untuk pergi.
Mereka menyerukan pasukan Rusia untuk menghormati komitmen publik resmi untuk gencatan senjata.
Baca juga: Bantah Tuduhan soal Laboratorium Senjata Biologis di Ukraina, AS Tuduh Balik Rusia: Semua Ini Taktik
Pertemuan Diplomasi Rusia-Ukraina di Turki
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, telah mendarat di Turki untuk pembicaraan tatap muka pada Kamis (10/3/2022) dengan pihak dari Ukraina Dmytro Kuleba.
Dikutip dari AP News, Kuleba memperingatkan dalam sebuah video Facebook, harapannya saat ini terbatas.
Sejauh ini, para pihak telah terlibat dalam pembicaraan di Belarus, sebagian besar mengenai masalah kemanusiaan.