Konvoi Militer Rusia Sepanjang 64 Km Mulai Bergerak, hingga Ada Artileri Disembunyikan di Pepohonan
Konvoi militer Rusia sepanjang 64 Km mulai bergerak, dilaporkan konvoi tersebut kini telah direposisi.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Rusia telah membuat tuntutan kepada Ukraina, dan menjadi pertimbangan untuk menghentikan invasi ke Ukraina.
Seperti diketahui perang panas antara Rusia dan Ukraina masih terjadi, berawal dari serangan Rusia yang diluncurkan pada 24 Februari 2022 lalu.
Dikutip Tribunnews dari AS, Vladimir Putin disebut mengkhawatirkan keamanan atas niat Ukraina yang mencoba bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
Baca juga: PBB Mengklaim Punya Bukti Rusia Pakai Senjata Terlarang untuk Serang Pemukiman Ukraina
Masalah ini pun diangkat kembali ketika perwakilan kedua negara bertemu di Belovezhskaya Pushcha, di perbatasan Polandia dan Belarusia.
Di mana pembicaraan awal mengenai kesepakatan damai, meskipun sejauh ini gagal membuahkan hasil pada isu-isu kunci, di antaranya koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga sipil Ukraina.
Selain itu kedua belah pihak terus terlibat dalam negosiasi intens mengenai gencatan senjata dan jaminan keamanan.
Sebelum pertemuan diplomat Rusia dan Ukraina, beberapa tuntutan Kremlin bocor ke publik.
Pemerintah Putin telah menetapkan dua syarat untuk gencatan senjata sesegera mungkin, dan hal itu harus dipenuhi Ukraina.
Tuntutan tersebut yakni Ukraina menyerahkan Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.
Dan juga Ukraina harus mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk (wilayah separatis) dalam pembicaraan gencatan senjata.
Baca juga: Hasil Pertemuan Rusia dan Ukraina Tidak Ada Kemajuan, Ukraina Menolak Tuntutan Rusia
Baca juga: Menlu Rusia: Jalur Belarus Tetap Jadi Fokus Dialog Rusia dan Ukraina
Hal tersebut diperjelas oleh Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Kami tidak mengambil Luhansk dan Donetsk dari Ukraina," kata Petrov kepada Reuters.
“Namun Luhansk dan Donetsk tidak ingin menjadi bagian dari Ukraina .”
“Ini tidak berarti mereka harus dihancurkan," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)