Rusia Ungkap Bukti AS Danai Lab Biologi Ukraina sejak 2005 untuk Meneliti Patogen Berbahaya di Bumi
Rusia mengungkap bukti AS mendanai lab biologi di Ukraina sejak 2005, diduga untuk teliti patogen paling berbahaya di bumi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap bukti keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam pendanaan laboratorium biologi di Ukraina.
Rusia juga membeberkan bukti Ukraina memerintahkan lab biologi tersebut untuk menghancurkan sampel patogen berbahaya.
Dikutip dari Sputnik News, menurut Rusia, lab biologi tersebut sedang mengerjakan senjata biologis yang menargetkan etnis tertentu.
Namun, baik Kyiv maupun Washington membantah tuduhan tersebut.
Bahkan, pemerintah AS menghindari pertanyaan bahwa mereka mendanai lab biologi di Ukraina.
Hingga akhirnya Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Politik AS, Victoria Nuland, mengakui pada 8 Maret 2022 bahwa Washington memang memberikan bantuan kepada laboratorium ini.
Tetapi, pihaknya masih menghindari konfirmasi tuduhan Rusia bahwa Kyiv mengembangkan senjata biologis di laboratorium tersebut.
Baca juga: WHO Sarankan Ukraina Hancurkan Patogen di Laboratorium Kesehatan untuk Cegah Penyebaran Penyakit
Baca juga: Ukraina Tuding Putin Lakukan Terorisme Nuklir, Rusia: Pentagon Danai Senjata Biologis di Ukraina
Padahal, Rusia membeberkan bukti bahwa AS sudah mengetahui tentang lab biologi tersebut selama lebih dari satu dekade.
Hal tersebut dibuktikan Rusia dari sebuah kliping media yang disimpan dari 17 Juni 2010.
Media tersebut menuliskan tentang Senator AS Richard Lugar yang menghargai pembukaan Laboratorium Referensi Pusat Sementara (ICRL) di Odessa, Ukraina.
Artikel tersebut awalnya diterbitkan oleh BioPrepWatch.com dan hanya disimpan sebagai kliping oleh Counterproliferation Center.
Tertulis jika fasilitas dalam laboratorium tersebut adalah laboratorium bio-safety level-3.
Artinya, laboratorium itu dilengkapi untuk menangani patogen paling berbahaya di Bumi, seperti antraks dan demam Q.
"Itu secara khusus dirancang untuk meneliti patogen ini," kata artikel yang mengutip ucapan mendiang senator.
"Kerja sama yang berkelanjutan dari mitra Nunn-Lugar telah meningkatkan keamanan bagi semua orang terhadap senjata pemusnah massal dan potensi penggunaan teroris, di samping kemajuan dalam pencegahan pandemi dan konsekuensi kesehatan masyarakat," kata Lugar saat itu.
Selain itu, pembicaraan tentang pendirian ICRL di Ukraina sudah dimulai lebih jauh sejak 2005, menurut arsip Nunn-Lugar Report edisi Agustus tahun itu.
Saat itu, Lugar dan sesama senator Barack Obama sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang Ukraina untuk mempelajari dan membantu mencegah penyebaran flu burung.
Secara kebetulan, flu burung adalah salah satu patogen yang dipelajari laboratorium Kyiv dalam konteks potensi penyebaran patogen berbahaya melalui migrasi burung dari Ukraina ke Rusia, menurut temuan Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca juga: Rusia Bersikukuh Tak Serang Ukraina, Telah Beri Peringatan & Tuding Pentagon Punya Lab Biologi
Baca juga: Bantah Tuduhan soal Laboratorium Senjata Biologis di Ukraina, AS Tuduh Balik Rusia: Semua Ini Taktik
Akhirnya, Ukraina menandatangani perjanjian dengan AS di bawah Nunn–Lugar Act, yang berusaha menghapus senjata pemusnah massal dari bekas negara-negara soviet, dan menyetujui pembangunan laboratorium modern untuk menangani dan mempelajari patogen berbahaya di wilayahnya.
Meskipun akhirnya mengakui keberadaan laboratorium bio yang didanai AS di Ukraina, Victoria Nuland tidak mempertimbangkan tuduhan Rusia tentang eksperimen memodifikasi patogen berbahaya dan mengubahnya menjadi senjata biologis.
Pada saat yang sama, dia mengatakan Washington "cukup prihatin" dengan prospek militer Rusia merebut laboratorium ini selama operasi khusus mereka di wilayah Ukraina.
Direktur CIA William Burns mengklaim bahwa Ukraina tidak melakukan penelitian tentang patogen berbahaya yang dapat digunakan dalam senjata biologis.
Dia menolak pernyataan militer Rusia sebagai "propaganda" dan kemungkinan dalih untuk "operasi bendera palsu".
Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya meminta Ukraina untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi yang ditempatkan di laboratorium tersebut.
Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah "kebocoran yang tidak disengaja atau disengaja".
(Tribunnews.com/Maliana)