PROFIL Ivan Fedorov, Wali Kota Melitopol Ukraina yang Diculik Rusia, Masih Muda Berusia 33 Tahun
Berikut profil serta perjalanan karir Ivan Fedorov, Walikota Melitopol Ukraina yang dikabarkan diculik oleh Rusia.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Melitopol, Ukraina, Ivan Fedorov disebut telah hilang lantaran diculik.
Penculikan Ivan Fedorov terekam dalam video.
Kejadian yang terjadi pada Jumat (11/3/2022) tersebut memperlihatkan Ivan Fedorov, terlihat di video dibawa pergi dari gedung pemerintah kota oleh orang-orang bersenjata.
Melitopol adalah sebuah kota di Ukraina selatan yang terletak di antara kota Mariupol yang terkepung dan kota Kherson yang sekarang diduduki Rusia.
Pasukan Rusia menduduki Melitopol beberapa hari setelah invasi dimulai, dikutip Tribunnews dari CNN.
Kini Rusia mengklaim telah menduduki kota tersebut.
Seusai Ivan Fedorov diculik, seorang wali kota baru yakni Galina Danilchenko, mantan anggota dewan kota.telah dilantik di kota Melitopol, Ukraina, yang berada di bawah kendali militer Rusia.
Jaksa regional Luhansk yang didukung Rusia mengklaim bahwa Fedorov telah melakukan pelanggaran terorisme dan sedang diselidiki.
Menurut sebuah pesan di situs web kejaksaan Luhansk, Fedorov dituduh membantu dan mendanai kegiatan teroris dan menjadi bagian dari komunitas kriminal.
Penahanan Fedorov oleh orang-orang bersenjata adalah kasus pertama di mana seorang pejabat politik Ukraina ditahan oleh Rusia, atau pasukan yang didukung Rusia, sejak invasi dimulai.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina: Bandara Dihancurkan, Bocah Tewas Ditembak saat Melarikan Diri
Baca juga: Cerita Mahasiswa Ukraina di Odesa Siapkan Bom Molotov Untuk Hadapi Tentara Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut pembebasannya segera, dengan mengatakan itu adalah "kejahatan terhadap demokrasi".
Dan Rusia telah beralih ke tahap teror baru dalam invasinya dengan mencoba untuk secara fisik menghilangkan perwakilan dari otoritas lokal Ukraina yang sah.
Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebut penahanan Fedorov sebagai penculikan dan kejahatan perang.
Ratusan orang memprotes penculikan di luar balai kota Melitopol, dengan kerumunan meneriakkan "Kebebasan untuk Walikota."