Diduga Diretas, Facebook Hapus Video Palsu Presiden Zelenskyy
video yang diedit tersebut menunjukkan Zelenskyy berbicara di belakang podium dan menyatakan Ukraina untuk mengembalikan Donbas ke Rusia
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Pada hari Rabu kemarin perusahaan induk Facebook, Meta, menghapus video “deepfake" atau palsu dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Padahal pernyataan yang beredar tersebut tidak pernah dia buat, yakni meminta Ukraina untuk “meletakkan senjata.”
“Deepfake” tampaknya pertama kali disiarkan di situs web berita Ukraina untuk TV24 setelah dugaan peretasan, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Sky News.
Baca juga: Presiden Ukraina Disebut Lebih Realstis Pilih Gabung Uni Eropa dan Kesampingkan NATO
Dikutip dari situs The Verge, Kamis (17/3/2022) video yang diedit tersebut menunjukkan Zelenskyy sedang berbicara di belakang podium dan menyatakan Ukraina telah memutuskan untuk mengembalikan Donbas ke Rusia serta mengatakan upaya perang negaranya telah gagal.
Dalam video tersebut, terlihat kepala Zelenskyy lebih besar daripada di kehidupan nyata dan bagian tubuh nya lebih ‘berisi’ dibandingkan aslinya. Suara palsunya pun juga jauh lebih dalam dari suara aslinya.
Sementara itu, kepala kebijakan keamanan Meta, Nathaniel Gleicher, mengeluarkan utas tweet pada Rabu yang mengumumkan video tersebut telah dihapus dari platform perusahaan.
Tim kami mengidentifikasi dan menghapus video “deepfake” yang mengklaim menunjukkan Presiden Zelensky mengeluarkan pernyataan yang tidak pernah dia lakukan. Itu muncul di situs web yang dilaporkan disusupi dan kemudian mulai ditampilkan di internet,” kata Gleicher.
Awal bulan ini, pemerintah Ukraina mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan tentara dan warga sipil untuk berhenti sejenak ketika mereka menemukan video Zelenskyy beredar di internet, terutama jika dia mengumumkan penyerahan diri kepada invasi Rusia.
Baca juga: Angkatan Laut Rusia Bergabung dalam Perang, Belasan Kapal Amfibi Merapat ke Kota Pelabuhan Ukraina
Dalam pernyataannya, Pusat Komunikasi Strategis Ukraina mengatakan pemerintah Rusia kemungkinan menggunakan ‘deepfake” untuk meyakinkan Ukraina agar menyerah.
Setelah “deepfake” mulai beredar di internet, Zelenskyy memposting video ke akun Instagram resminya untuk menyanggah video tersebut.
“Mengenai provokasi kekanak-kanakan terbaru dengan saran untuk meletakkan senjata, saya hanya menyarankan agar pasukan Federasi Rusia meletakkan senjata mereka dan kembali ke rumah,” kata Zelensky.