Hanya Berselang 5 Hari Setelah Peringatan Gempa Besar 2011, Warga Jepang Kembali Mengungsi
Pemerintah kota di Minamisoma yang berpenduduk hampir 58.000 orang membuka tiga gimnasium sekolah dan gedung konser bagi warganya untuk berlindung.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, FUKUSHIMA - Hanya 5 Hari Setelah Peringatan 11 tahun Gempa Besar Jepang Timur dan bencana nuklir Fukushima yang mengikutinya, penduduk kota terdekat yang dievakuasi setelah krisis 2011 itu kembali berlari menyelamatkan diri ke pusat-pusat evakuasi.
Dikutip dari laman The New York Times, Kamis (17/3/2022), setelah gempa kuat melanda lepas pantai Jepang dan menyebabkan peringatan tsunami, pemerintah kota di Minamisoma yang berpenduduk hampir 58.000 orang membuka tiga gimnasium sekolah dan gedung konser bagi warganya untuk berlindung.
"Silakan dengarkan TV dan radio dan bertindak dengan tenang dan sesuai. Peringatan tsunami telah dikeluarkan, jadi harap segera mengungsi dari daerah pesisir," kata pejabat setempat kepada warganya melalui cuitan di Twitter.
Seorang novelis yang telah menulis tentang bencana Fukushima dan kini tinggal di kota, Yu Miri, menuliskan cuitan di Twitter bahwa beberapa barang telah jatuh di rumahnya selama gempa terakhir.
Namun ia bersyukur keluarga dan hewan peliharaannya tidak terluka.
3 Korban Meninggal
Sementara itu tiga orang lansia dikabarkan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan benda di rumahnya pasca gempa bumi 7,3 magnitudi di Prefektur Miyagi dan Fukushima, Jepang.
Ketiga korban adalah seorang pria berusia 70-an di Kota Tome, Prefektur Miyagi; pria berusia 70-an di Kota Shichigahama, Prefektur Miyagi; dan seorang pria berusia 60-an di Kota Soma, Prefektur Fukushima.
"Korban dipastikan akan bertambah terutama yang luka-luka akibat gempa besar kemarin malam," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (17/3/2022).
Sementara itu Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jepang dilaporkan selamat.
Mereka umumnya terkejut karena gempa besar mengguncang daerah Kanto dan Tohoku tadi malam.
Tepco juga melaporkan adanya pemadaman listrik kepada dua juta rumah akibat gempa tersebut.
Baca juga: Gempa Guncang Miyagi dan Fukushima Jepang, Kereta Shinkansen Tergelincir, Jalan Tol Retak
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengaktifkan Tim Penanggulangan Bencana pasca gempa 7,3 magnitudo yang terjadi di Prefektur Miyagi dan Fukushima, Rabu (16/3/2022) malam.
PM Fumio Kishida memasuki kediaman resmi dari Kantor Perdana Menteri sekitar 20 menit setelah gempa bumi mengguncang.
PM Kishida menerima laporan tentang situasi kerusakan dari Satoshi Ninoyu, Menteri Negara untuk Penanggulangan Bencana, dan Koichi Hagiuda menteri METI (kementerian ekonomi perdagangan dan industri).
"Tidak ada kelainan yang dikonfirmasi di pembangkit listrik tenaga nuklir," kata PM Kishida kepada wartawan, Kamis (17/3/2022) dini hari tadi.
Mengenai pemadaman listrik skala besar, Kishida mengatakan, "Yuridiksi TEPCO diharapkan dapat selesaikan hal itu dalam waktu satu jam."