Dituduh Berkhianat, Vladimir Putin Perintahkan Tangkap Jenderalnya
Hari ini, diberitakan Putin menangkap pejabat militer Rusia di tengah penyerangan ke Ukraina.
Editor: Hasanudin Aco
Diketahui, dari jumlah tersebut, lebih dari 170 orang ditahan.
Rusia telah menuntut agar NATO berjanji untuk tidak pernah mengizinkan Ukraina bergabung atau menempatkan pasukan di Ukraina.
Sebelumnya, Putin memperketat pengawasan di Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari dan menutup outlet berita Rusia yang dianggap menyebar hoax serta menangkap pengunjuk rasa.
Penegak hukum Rusia telah mengumumkan kasus kriminal pertama, yang diketahui berdasarkan undang-undang baru, yang memungkinkan hukuman penjara 15 tahun untuk memposting apa yang dianggap sebagai “informasi palsu” tentang perang Ukraina.
Di antara mereka yang didakwa adalah Veronika Belotserkovskaya, seorang penulis buku masak dan blogger berbahasa Rusia yang tinggal di luar negeri.
Banyak Warga Rusia Pergi dari Rusia
Kremlin mengatakan pada hari Kamis (17/3/2022), banyak orang di Rusia menunjukkan diri mereka sebagai "pengkhianat" dan mengundurkan diri dari pekerjaan mereka serta meninggalkan Rusia.
“Dalam masa-masa sulit seperti itu banyak orang menunjukkan warna aslinya. Sangat banyak orang yang menunjukkan diri mereka, seperti yang kami katakan dalam bahasa Rusia, sebagai pengkhianat,” kata juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, kepada wartawan melalui panggilan konferensi.
Komentar tersebut disambut di parlemen oleh Gennady Zyuganov, ketua partai komunis yang secara nominal merupakan oposisi yang sering mendukung Putin dalam masalah kebijakan yang penting.
“Kita harus mengalahkan kolom kelima yang bercokol di dalam dan siap menusuk kita dari belakang kapan saja,” kata Zyuganov.
“Semua masalah ini dimulai pada tahun 1991 ketika (presiden modern pertama Rusia Boris) Yeltsin dengan kliknya menjual dan mengkhianati negara.”
Sumber: Daily Star/Al Jazeera