Murka karena Putin Disebut Penjahat Perang, Kremlin: Bom AS Bunuh Ratusan Ribu Orang
Kremlin murka dengan pernyataan Biden yang menuduh Putin adalah "penjahat perang". Sedangkan tahun 1945 ratusan ribu orang telah tewas akibat bom AS.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
"Itu tidak akan berhasil. Rusia memiliki kekuatan untuk menempatkan semua musuh kita yang kurang ajar di tempat mereka," kata Medvedev.
Baca juga: Kemhan Rusia Klaim Pesawat Su-25 Hancurkan Gudang Militer Pasukan Ukraina
Baca juga: Seorang Warga AS Tewas Ditembak Tentara Rusia di Chernihiv Ukraina
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa dan Asia telah menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin, perusahaan, dan pengusaha Rusia, memutus Rusia dari sebagian besar ekonomi dunia.
Putin mengatakan bahwa apa yang dia sebut operasi militer khusus di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia, dan Rusia harus bertahan melawan "genosida" orang-orang berbahasa Rusia oleh Kyiv.
Ukraina mengatakan sedang berjuang untuk keberadaannya dan bahwa klaim genosida Putin adalah omong kosong.
Barat mengatakan klaim mereka ingin merobek Rusia adalah fiksi.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan kepada anggota parlemen Uni Eropa pada hari Rabu bahwa mereka harus mengakui Putin sebagai penjahat perang.
Rusia mengatakan bahwa meskipun ada sanksi, ia dapat berjalan dengan baik tanpa apa yang dianggapnya sebagai Barat yang menipu dan dekaden.
Kremlin juga akan mengembangkan hubungan dengan kekuatan lain seperti China.
(Tribunnews.com/Yurika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.